KUNINGAN (MASS) – Yanuar Prihatin, bakal calon Bupati Kuningan dari PKB, mengaku tak masalah bersanding dengan siapapun dalam Pilkada 2024. Hal itu, dijawabnya sesaat setelah menggelar Kuningan Berdzikir di Graha Ahmad Bagja Desa Pajhawan Kidul, Sabtu (11/8/2024) malam tadi.
“Muda bagus, tua bagus, tua muda bagus yang penting kinerjanya. Laki-laki bagus perempuan bagus, insya alah nanti pada waktunya diumumkan,” kata Yanuar.
Sebelumnya, dalam acara yang dihadiri ribuan peserta dzikir mulai dari kyai, alim ulama serta warga umum dari berbagai daerah, Yanuar menyampaikan niatnya untuk maju di Pilkada. Jamaah yang berjubel itu, mengamini doa untuk Yanuar.
“Saya pribadi mohon izin kepada seluruh jamaah untuk dilancarkan dalam niatan saya sebagai kontestan di Pilkada Kuningan nanti,” ujar Yanuar.
Sekretaris PB Nahdlatul Ulama pada periode kepemimpinan Gus Dur (1989-1994), tampil langsung memimpin bacaan dzikir tersebut Yanuar mengajak seluruh jamaah untuk meluruskan niat hadir di majelis ini dengan tujuan meminta kemudahan dan berkah dari Allah SWT.
“Semoga yang sedang mengalami kesulitan mendapatkan kemudahan, yang sakit diberi kesembuhan, dan yang hidupnya dalam kegelapan menemukan cahaya melalui Washilah Dzikir kita malam ini,” sebut Yanuar.
“Insya allah wasilah dzikir ini jadi media yang baik untuk memperkuat ruh, batin, karena yang perlu diperkuat bukan jasad saja. Insya alalh, allah limpahkan keberkahan yang ikut dzikir,” imbuhnya.
Sebagaimana diketahui, kandidasi pencalonan Bupati Kuningan masih sangat dinamis. Yanuar, termasuk salah satu kandidat yang secara tiket, hampir dipastikan aman. Selain dari PKB tempat ia aktif sebagai kader, DPP PAN juga sudah memberikan surat tugas satu-satunya bagi Yanuar. Dua partai itu saja, cukup untuk mengusung Yanuar.
Hanya saja, pemasangan pencalonan Bupati, masih sangat cair. Beberapa nama baru terus bermunculan belakangan ini menuju last minute. Selain yang sudah popular seperti Yanuar Prihatin, M Ridho Suganda, dan Sekda Dian, nama-nama lain juga terus menguat.
Sebut saja masih ada H Kamdan, dr Deni Wirananggaphati, Dede Ismail, Ade Kadarisman, serta belakangan muncul juga Nurcholis Maulidin Syah dan Tuti Andriani. Bahkan masih mungkin ada sosok baru yang bisa saja merubah peta koalisi politik nanti. (eki)