Connect with us

Hi, what are you looking for?

Kuningan Mass

Economics

Ketika Para PKL dan Penyewa Ruko Siliwangi Menjerit, 50 Anggota DPRD Adakan Acara di Bandung

KUNINGAN (MASS) – Pasca relokasi pedagang kaki lima (PKL) dari depan pertokoan Siliwangi ke Puspa Siliwangi, para pedagang menjerit karena omzet penjualan mereka turun drastis hingga 80-85%. Termasuk para pedagang di pertokoan Siliwangi yang telah menyumbang PAD. Meski jalan sudah dibuka namun pemerintah tidak membolehkan parkir di jalan pertokoan tersebut yang membuat omzet masih turun.

Sementara itu, berbarengan dengan menjeritnya pedagang, Jumat (18/5/2024) pagi 50 anggota DPRD Kabupaten Kuningan berangkat ke hotel di Bandung guna mengikuti kegiatan bimbingan teknis (bimtek) sebagai upaya peningkatan kapasitas Jelang berakhirnya masa bakti.

Ahim, perwakilan pedagang kaki lima di Puspa Siliwangi, menyampaikan bahwa para pedagang telah berusaha bersabar, namun kondisi semakin memburuk.

“Kita sudah berusaha bersabar, tapi sudah satu bulan ini hampir rata-rata pedagang itu nombok. Bahkan omzet itu turun sampai 80-85%. Tadi teman kami H. Rahmat sampai punya hutang lebih dari 6 juta ke agen buah,” ujar Ahim.

Ahim juga menunjukan bahwa banyak adonan makanan yang setiap hari terbuang karena tidak laku. Saat berkeliling, ia menunjukkan beberapa pedagang yang memilih tutup karena harus nombok setiap hari.

Selain Ahim, Tini, seorang penjual ayam goreng, mengungkapkan kesulitannya. “Demi Allah saya sampai nangis, ini dagang setiap hari seperti ini. Dari siang sampai habis isya saya nggak ngelayanin. Soalnya saya punya bayaran kontrakan dan kebutuhan lainnya,” kata Tini dengan mata berkaca-kaca.

Aziz, penjual casing HP, juga mengeluhkan penurunan pendapatannya. “Kalau di jalan Siliwangi kadang-kadang sampai 400 ribu, kalau di sini kadang-kadang nol, nggak ada pembeli sama sekali,” keluh Aziz.

Para pedagang berharap pemerintah daerah segera mengevaluasi kebijakan relokasi ini dan mengambil langkah konkret untuk membantu mereka mengatasi kesulitan yang dihadapi. Hingga saat ini, mereka merasa suara dan keluhannya belum mendapatkan perhatian yang layak dari pihak pemerintah.

Sementara itu, pada saat para pedagang menghadapi penurunan pendapatan dan kesulitan ekonomi, 50 anggota DPRD Kuningan diketahui mengikuti bimtek di Bandung mulai Jumat sampai Minggu.

Dari informasi yang diperoleh dari kuninganmass.com menyebutkan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kapasitas para anggota dewan. Tak heran jika Jumat itu gedung dewan sepi aktivitas anggota dewan. Justru yang terlihat, sejumlah pekerja tengah mempercantik ruangan rapat. (riyan)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Advertisement