KUNINGAN (MASS) – Koordinator Program Keluarga Harapan (PKH) Kabupaten Kuningan, Neli Marlina, angkat bicara mengenai problematika bansos di Desa Sukadana, Kecamatan Ciawigebang, Rabu (20/9/2023).
Ia menjelaskan bahwa tidak ada persoalan sama sekali pada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH. Menurutnya, keributan yang terjadi adalah dari peserta bansos BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai).
“Aman, tidak ada persoalan sama sekali. Cuman momennya, kita lagi sosialisasi ada orang yang gak dapet bansos BPNT, sekarang gak dapet dan ngamuk begitu,” kata Neli Marlina.
Neli Marlina menuturkan bahwa kegiatan yang digelar di Kantor Kepala Desa pada waktu itu adalah kegiatan sosialisasi anggota PKH. Tapi, masyarakat yang bukan anggota PKH ada yang ikut kegiatan tersebut.
“Bedain ya, yang diributkan kemaren adalah peserta BPNT bukan peserta PKH. Tapi, (peserta) BPNT ini datang ketika sosialisasi PKH,” lanjutnya.
Selanjutnya, ia menegaskan bahwa Program Keluarga Harapan (PKH) berjalan lancar, termasuk pada penyaluran bantuan Neli mengatakan sudah tepat sasaran.
“Jadi waktu kemaren itu PKH pure tidak ada masalah, lancar, penyalurannya juga tepat sasaran,” ucapnya.
Menurutnya, kalaupun ada indikasi penggelapan dana bansos oleh agen, itu kemungkinan adalah dana penerima BPNT. Dirinya menjelaskan bahwa pendamping PKH tidak ada kewenangan apapun karena PKH dan BPNT memiliki pendamping masing-masing.
“Nah kalau kita mau berbicara BPNT, kita tidak bisa bicara banyak karena kita bukan pendampingnya. PKH itu aman kok, boleh dicek, cuman kan bansos itu terkenalnya PKH, apa-apa yang (berkaitan) dengan bansos itu dimata masyarakat itu PKH,”
Selain itu, Neli mengatakan jika akar masalahnya ada pada agen, maka yang bertanggungjawab sepenuhnya untuk mengganti agen adalah perbankan yang menyalurkan dana bansos tersebut.
“Kita itu tidak bisa sampai kesana,” katanya. (hafidz)