KUNINGAN (MASS) – Seorang anak disabilitas, usianya 6 tahun, jadi korban pencabulan yang dilakukan W (32) warga Kecamatan Cimahi yang notabene masih tetangga.
Anak yang jadi korban tersebut, adalah anak berkebutuhan khusus penyandan tuna rungu (tak bisa mendengar) dan tuna wicara (tak bisa bicara)
Sementara W, merupakan lelaki berisitri dan sehari-hari bekerja sebagai buruh lepas tersebut, melakukan aksi bejadnya di ruang tamu rumahnya pada Rabu (9/8/2023) lalu sekitar pukul 11.00 WIB.
Informsi tersebut, disampaikan Kapolres Kuningan AKP Willy Andrian melalui Kasat Reskrim AKP Anggi Eko Prasetyo didampingi Kanit PPA Ipda Suhandi, saat jumpa pers Selasa (22/8/2023) siang di Mapolres.
Dikatakan, kejadian itu baru diketahui keluarga korban saat sang anak akan dimandikan sang ibu dan terlihat anaknya menangis kesakitan di bagian kemaluannya.
“Curiga dengan yang dialami oleh anak, selanjutnya diperiksakan kepada bidan. Dari hasil pemeriksaan sementara, diketahui bahwa vagina anak korban mengeluarkan darah karena selaput dara sobek (tidak utuh),” ujarnya.
Sang ibu, kemudian curiga pada tetangganya W, karena korban baru saja main ke rumah tetangganya yang merupakan teman korban. W sendiri, merupakan ayah sambung dari teman korban.
“Ibu korban menunjukkan foto tersangka W kepada korban (anak tersebut),” jawab Kasat kala ditanya bagaimana pelaku bisa diketahui.
Dikatakan, korban sendiri mengalami pelecehan tangan sampai selaput daranya robek, di ruang tengah rumah tersangka. Ia, memanfaatkan kondisi rentan korban dengan memaksa.
W, kini ditahan Polres Kuningan, disangka melanggar tentang Undang-undang perlindungan terhadap anak di bawah umur dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara dan denda sampai 5 Milyar. (eki)
