KUNINGAN (MASS) – Suasana meriah terlihat di TK Pembina Ciawigebang yang tengah menghelat Gelar Karya Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dan Pentas Seni, Selasa (27/6/2023).
Kegiatan bertajuk “Belajar Cerdas Mewujudkan Anak Berkualitas melalui Merdeka Bermain” itu, merupakan implementasi kurrikkulum sekolah penggerak.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Drs Uca Somantri M Pd, mitra sekolah seperti RS Juanda, Pemdes Gresik, orang tua siswa serta para undangan lainnya. Acara dibuka langsung oleh Bunda PAUD Kuningan Hj Ika Siti Rahmatika SE.
Kepala TK Pembina Ciawigebang, Yuli Pramiati S PdI M Pd mengatakan, sekolahnya merupakan TK negri satu-satunya di Kuningan yang menerapkan program sekolah penggerak.
“Sekolah penggerak ini program Kemendikbudristek, dimana kurikulum pasca covid kemarin, lost learning. (Akibatnya) Anak sudah abai dengan guru dan lain-lain, maunya hp (aja), itu memulihkannya luar biasa,” kata Yuli.
Karena itulah, disusun project untuk anak dengan cara yang menyenangkan agar anak senang belajar tanpa merasa terpaksa. Projeknya, dengan memanfaatkan media yang ada di sekitarnya dan kearifan lokal.
Ia mencontohkan, anak-anak di sekolahnya belajar sambil bermain menggunakan batu yang di cat sembari belajar menghitung. Anak-anak juga berkunjung ke kebun jambu sembari belajar menghitung dan bahkan membuat olahan makanan, agar makanan tidak mubazir.
“Sekolah penggerak dibiayai untuk menjalankan program sampai tuntas dan menularkan ke sekolah yang lain,” jelasnya.
Karenanya, dalam setahun, project yang digarap sang anak itu, akan ditampilkan dalam Panen Karya yang digelar miniumal dua kali.
Terlihat di Gelar Karya hari ini, ada pot bekas menanam jahe, olahan minuman susu jahe, es Manja (manisan jambu) sampai olahan makanan Bocil (Buatan original anak kecil). Ada juga gambar dan kreasi tangan anak.
Bukan hanya itu, ada juga mitra sekolah, RS Juanda Kuningan yang membuka praktek pengecekan kesehatan secara gratis pada pengunjung yang hadir.
Dijelaskan Yuli, sejak awal anak-anak di sekolahnya dideteksi bagaimana cara belajarnya (proses assesment). Nantinya, mereka dibagi dalam kelas audiotori, visual, dan kinestetik. Saat ini, ada 73 siswa di TK Pembina Ciawigebang.
“Semoga di tahun ajaran baru nanti, semua PAUD, khususnya di TK, harus sudah mulai mengimplementasikan kurrikulum merdeka. Dampaknya luar biasa, selain memulihkan belajar mereka, tapi hasilnya juga luar biasa, belajarnya tanpa merasa belajar dengan bermain,” imbuhnya.
Sementara, fasilitator Sekolah Penggerak Heti Triwahyuni M Pd, menjelaskan pihaknya bertugas mendorong sekolah penggerak untuk menjalankan programnya sampai tuntas. Saat ini, ia membina 8 sekolah.
“Meliputi TK Pembina Ciawigebang, TK Kidantara Cimahi, TK Bina Insani Datar, TK PGRI Cihidenggirang, TK PGRI Tanjungkerta, TK Darussalam Al – Khoiryyah, dan TK Darul Muhsinin Cilimus,” jelasnya.
Pembinaan sekolah yang tersebar dari Kuningan timur sampai barat itu, tujuan akhir dari programnya adalah pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dan minat bakat anak sehingga potensi anak bisa tergali.
Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila ini, merupakan tahun pertama digelar. Heti menyebut, program baik ini tentu harus berlanjut kedepannya dalam sisdiknas.
“(Program ini) Harus berlanjut terus,” tuturnya optimis saat diwawancara di TK Pembina Ciawigebang. (eki)