KUNINGAN (MASS) – Belakangan ini, masyarakat dibuat khawatir dengan keberadaan tower yang ada di area pemukiman.
Bukan tanpa alasan, nampaknya cuaca ekstrem dengan intensitas hujan tinggi, petir dan angin kencang terbilang sering terjadi di Kabupaten Kuningan, membuat kekhawatiran warga sekitar tower.
Seperti yang dikeluhkan di Desa Babatan Kecamatan Kadugede. Salah satu warga yang enggan disebutkan namanya, mengaku khawatir dengan tower yang letaknya di tengah-tengah pemukiman warga.
Dirinya khawatir, karena belakangan berhembus kabar bahwa setelah kontraknya habis, tidak dinonaktifkan. Justru diperpanjang tanpa ada komunikasi ke warga sekitar tower.
Kekhawatiran warga itu, dibenarkan oleh pihak Desa Babatan Kecamatan Kadugede. Melalui aparat desa Kasipem Dian M, dirinya membenarkan di masyarakat memang ada yang setuju dan tidak setuju soal tower.
“(Sieun ngagubrag pas cuaca ekstrem?) Pasti ada rasa ketakutan, (mungkin) denger desa lain ada puting beliung, (jadi wajar juga) masyarakat yang sekitar itu (khawatir),” jawabnya saat dikonfirmasi, Rabu (18/1/2023) siang.
Namun, kala ditanya soal rumor apakah tower berpengaruh pada sambaran petir, atau rentan merusak elektronik di sekitar, Dian mengaku tidak bisa mengiyakan atau tidak.
Dirinya mengaku, memang ada obrolan tersebut, tapi tidak tahu ada bukti otentiknya atau tidak. Namun, soal kekhawatiran dan pro kontra warga, dirinya membenarkan memang ada yang mengeluhkan.
Dian sendiri, saat ditanya apakah tower di desanya masih aktif, ia mengiyakan. Namun dirinya mengaku, sebenarnya pihak desa tidak banyak tahu soal bagaimana perijinan tower dan cara perpanjangan/penonaktifkannya.
Karena, kata Dian, selama ini pihaknya juga tidak menerima PADes dari sewa tanah. Hal itu, karena tower berdiri di atas tanah pribadi warga, bukan milik desa.
“Kurang tahu (kalo soal ijin dan perpanjangannya kemana, apakah DPMPTSP atau Kominfo),” jawabnya saat ditanya hal tersebut. (eki)