KUNINGAN (MASS) – Adalah Kurnia Panji Pamekas A Md IP SH, Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas II A Kuningan yang baru saja melakukan serah terima jabatan.
Kurnia Panji, kini menjabat Kalapas di Kuningan menggantikan Gumilar Budirahayu A Md IP SH MM. Pergantian itu, secara resmi dilakukan hari ini, Kamis (17/11/2022) pagi di Ballroom Hotel Grand Cordella.
Hadir dalam acara pisah sambut dan serah terima jabatan itu, Kepala Divisi Pemasyarakatan KemenkumHAM Kanwil Jawa Barat dengan disaksikan Forkopimda Kabupaten Kuningan.
Nampak terlihat, Wakil Bupati Kuningan M Ridho Suganda, Sekda Dr Dian Rahmat Yanuar, Dandim Kuningan Letkol Bambang Kurniawan, Kapolres AKBP Dhary Aryanda. Hadir pula, Kajari Kuningan Dudi Mulyakusumah, Ketua PN Kuningan, Kepala BNN, serta Wakil Ketua DPRD Hj Kokom Komariah.
Dalam sambutan perpisahanya, Kalapas sebelumnya, Gumilar, mengucapkan banyak terima kasih pada semua yang mendukungnya saat menjabat. Gumilar mengaku, waktu 2,5 tahun lebih ini, tidak terasa bisa dilalui begitu saja saat bertugas di Kuningan.
“Mohon maaf, jika selama bertugas ini, ada yang kurang berkenan,” ujar Kalapas Gumilar saat memberi sambutan.
Di sisi lain, Kalapas saat ini, Kurnia Panji memperkenalkan diri di hadapan publik. Didampingi sang istri, Kurnia Panji yang ternyata masih keluarga Luragung Jaya itu, menyebut seperti kembali ke rumah, pulang kampung saat ditugaskan di Kuningan.
“Saya terima (jabatan ini) dari Kalapas lama yang sekarang di Cilekong. Mohon bantuan dan dukungannya, supaya Lapas Kuningan tetap dalam komitmen, bekerja dengan lebih baik di bawah kepemimpinan saya,” ujar Kurnia Panji.
Sebelumnya, di tahun 2010 – 2013, Kurnia Panji sempat bertugas di Kuningan sebagai Kepala Keamanan. Setelah itu, dirinya rotasi ke Serang, NTB, Cipinang, Bandung, lalu Gorontalo sebelum akhirnya kembali ke Kuningan. Meski turunan Luragung, Kurnia Panji merupakan warga Pangandaran.
Di kesempatan yang sama, Wakil Bupati M Ridho Suganda juga berpesan pada Kalapas baru untuk bisa mempertahankan prestasi yang sudah diraih Kalapas sebeluknya. Syukur bisa ditingkatkan.
“Bahwa yang penting itu bukan di dalamnya, tapi saat keluar (warga lapas) bisa diterima di masyarakat. Saya brharap teman-teman di Lapas bisa diberikan keahlian, ilmu sehingga bisa bermanfaat bagi masyarakat,” pesan Edo. (eki)