KUNINGAN (MASS) – Memperingati Hari Santri Nasional (HSN) tahun 2022, Gerakan Pemuda (GP) Kabupaten Kuningan melakukan aksi bersih-bersih di 100 masjid/musala di desa dan kecamatan yang ada di Kabupaten Kuningan.
“Bersih-bersih mesjid ini dilakukan sejak tgl 20 – 23 Oktober secara serentak,” ucap Sekretaris GP Ansor Moh Muhaemin, Minggu (23/10/2022) kemarin setelah kegaiatan.
Sebenarnya, kegiatan bersih-bersih mesjid ini dilakukan secra serentak se-Jawa Barat dan priangan timur dengan target 10.000 mushola/mesjid.
Dan nanti, lanjut Muhaemin, puncak acaranya adalah tanggal 27 Oktober 2022 di Kota Tasikmalaya zona 1. Kegiatan puncak, akan dimeriahkan dengan kegiatan dialog budaya dan dialog kebangsaan bersama Ki Ageng Ganjur dan K Ngatawi Al Zastrouw.
“Di Kuningan sendiri tadi siang (Minggu) kita secara bersama-sama melakukan silaturahmi kepada DKM dan bersih-bersih Mesjid Agung Syiarul Islam yang menjadi mesjid ikon masyarakat Kuningan,” imbuhnya.
Senada, Ketua GP Ansor Kabupaten Kuningan Rasdi S Pd mengungkapkan syukur peringatan Hari Santri Nasional tahun 2022 dengan tema Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan ini bisa digelar.
Dirinya berharap, dengan kegiatan ini Ansor dan Banser yang terlibat dalam kegiatan, bisa semakin mendekatkan diri di tengah-tengah masyarakat melalui kegiatan keagamaan maupun sosial kemasyarakatan.
“Tidak lupa juga kami mengucapkan terimakasih kepada Djarum Coklat Kuningan yang telah ikut berkolaborasi dan mensupport kegiatan kami bersih-bersih mushola dan mesjid ini,” ucapnya.
Hari santri adalah, lanjut Aras, sapaan akrabnya, merupakan hari sukacita santri untuk mengingat bahwa santri mampu berdaya dan santri terus ikut berkiprah dalam perjalanan bangsa selama ini, termasuk melawan penjajah.
“Kedepan, tantangan bangsa ini tidah mudah, harapannya santri harus terus beradaptasi dengan perubahan-perubahan zaman yang semakin komplex dan cepat ini. Santri harus tetap menjaga NKRI dan juga ikut terlibat dalam inovasi-inovasi perubahan tidak hanya di ruang keagamaan tapi di semua sektor baik itu pendidikan, ekonomi, sosial, politik maupun budaya,” harapnya. (eki)