KUNINGAN (MASS) – Prestasi baik datang dari delegasi Kabupaten Kuningan, Elda Dwi Pratiwi (22) yang berhasil lolos mengikuti program Garuda Nusa Youth Summit (GNYA) 2022 ke Entikong, Singapura dan Malaysia.
GNYS sendiri, merupakan program pemberdayaan pemuda/I Indonesia, khususnya dalam bidang kepemimpinan, pendidikan dan gerakan sosial.
Elda sendiri, bersama putra-putri terbaik berhasil lolos untuk mengikuti program di 3 negara setelah menempuh berbagai proses seleksi. Program akan berlangsung dari tanggal 25-31 Oktober 2022.
Lulus sebagai delegasi putri daerah dalam ajang internasional, Elda mengaku ini merupakan prestasi yang sangat berkesan. Namun sebenarnya, sebelumnyapun dirinya sempat meraih berbagai penghargaan di tingkat nasional.
“Saya tentu sangat bersyukur dan senang bisa berkesempatan mengikuti program itu bersama putra-putri terbaik bangsa lainnya untuk sama-sama berperan dan berdampak bagi NKRI tercinta ini,” ujarnya.
Sebagai mahasiswi yang saat ini sedang menginjak semester 7 di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Elda aktif mengikuti berbagai kegiatan baik dalam bidang akademik mapun organisasi.
Dalam bidang akademik misalnya, berbagai penghargaan yang telah diraih baru-baru ini diantarnya lolos pendanaan Kemendikbudristekdikti dalam Program Kreativitas Mahasiswa.
Elda juga meraih Juara 1 Lomba Esai Kartini tingkat nasional, juara 2 Lomba Debat Politik tingkat nasional, juara 1 Lomba Esai Garuda Nusa Youth Competition tingkat nasional, juara 1 Lomba Esai Inspiring Generation tingkat Kabupaten Kuningan dan juara 1 lomba esai bulan bahasa.
Disamping itu, gadis kelahiran Desa Pagundan ini juga sempat meraih nominasi sebagai Pemuda Berprestasi Kabupaten Kuningan dari Bupati.
Selain berprestasi di bidang akademik, Elda juga aktif di berbagai organisasi dan program pengembangan skill di luar kampus. Saat ini, Elda tercatat pernah aktif di Himpunan Mahasiswa Civics Hukum, Mahasiswa Pecinta Alama Civics Hukum (Mapach), Forum Silaturahmi Mahasiswa Kuningan, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Kopasus DKM Imaduddin.
Bukan hanya itu, di pengembangan skill di luar kampus, saat ini Elda sedang mengikuti program apprenticeship virtual di Kementerian Ketenagakerjaan RI.
Baginya time management yang baik adalah kunci untuk bisa memaksimalkan setiap waktu dan potensi yang dimiliki dengan baik dan seimbang.
Elda menyebut, setiap waktu yang dimiliki di masa muda adalah momentum emas untuk memperluas wawasan, memperkaya pengalaman, juga menebar banyak kebermanfaatan.
“Bagi saya setiap waktu yang Allah berikan adalah kesempatan untuk terus memupuk kebaikan, karena waktu tidak akan terulang kembali. Apalagi masa muda, masanya memantapkan jati diri dan mewarnai segala mimpi untuk menyambut masa depan yang lebih baik lagi,” tuturnya.
Dalam perjalannya, setiap keberhasilan pun didapatkan tentu bukan tanpa ujian dan kegagalan. Elda mengaku, dirinya pun sama, pernah down, pernah gagal, pernah kecewa.
“Tapi yang paling penting bagi saya adalah bagaimana dari semua jatah gagal dalam hidup itu, kita mau belajar ambil himahnya, bangkit lagi, semangat lagi, melangitkan do’a dan memaksimalkan ikhtiar. Saya selalu meyakini bahwa takdir tidak akan pernah salah memilih pundak, maka takdir terbaik harus dijemput dengan ikhtiar terbaik juga,” tegasnya. (eki)
Adapun kegiatan yang akan diikuti Elda dan putra-putri lainnya dalam program GNYA adalah sebagai berikut :
1) Aksi pemberdayaan masyarakat di Entikong;
2) Leadership sharing bersama tokoh; dan
3) Peningkatan kualitas pendidikan dan literasi;
4) Sharing session pembangunan berbasis SDGs di Kuching;
5) Ekowisata berbasis kearifan lokal;
6) Kompetisi SDGs dan kunjungan KBRI Singapura; dan
8) Cultural Visit.