KUNINGAN (MASS) – Kera ekor panjang / kera liar dengan nama latin Macada Fascicularis membuat masyarakat Desa Caracas Kecamatan Cilimus resah.
Pasalnya, hewan ini kerap turun ke pemukiman warga dan melakukan perusakan bangunan (genting dan atap), perusakan tanaman palawija, merusak dan mengacak-acak isi warung, bahkan sampai mencuri pakaian warga yang tengah dijemur.
Laporan tersebut diterima UPT Damkar Satpol PP Kabupaten Kuningan dari kepala desa setempat, Nuraidi.
Kepala UPT Damkar M Khadafi Mufti menyebut, setelah dilakukan mitigasi/kajian pada Selasa (22/3/2022), bahwa koloni hewan kera jenis tersebut sudah berkumpul dan berkoloni sejak lama di sekitar desa.
Adapun kera mulai turun ke pemukiman masyarakat, diduga karena hilangnya sumber makanan hewan ekor panjang itu di habitatnya akibat cuaca. Kera, kemungkinan berasal dari seputaran hutan lindung di Desa Caracas dan Desa Cilimus.
“Kami lakukan mitigasi dan mapping sebaran berdasar laporan warga. (Damkar) juga melakukan sosialisasi penangan binatang kera menggunakan bahan-bahan yang bisa menimbulan ledakan suara dari bahan campuran karbit dan air,” ujarnya setelah menurunkan
Pada mitigasi itu, UPT Damkar juga menyerahkan bahan-bahan pengusir monyet berupa satu toples karbit, untuk nantinya diracik sendiri pihak pemerintahan dan disebar warga.
Bahan-bahan itu, diberikan dengan catatan harus digunakan dengan pemberitahuan terlebih dahulu karena suaranya yang sangat bising.
Nantinya, hasil mitigasi ini akan terus dimonitor selama tiga hari kedepan. Meski tidak ada korban jiwa, keberadaan kera yang turun ke pemukiman dianggap meresahkan dan mengkhawatirkan. (eki)