JALAKSANA (MASS) – Atas mencuatnya kabar dugaan penggunaan dana bansos untuk membeli mobil, Agen Jalaksana, M Zaenudin memberikan penjelasan. Meski membenarkan adanya pembelian mobil namun ada beberapa hal yang menurutnya perlu mendapat pelurusan.
“Jadi begini. Bantuan untuk 2022 itu belum ada realisasi dari atasnya. Baru sekarang-sekarang, itu pun belum ada pengondisian karena melalui kantor pos untuk Januari Februari Maret,” terang Zaenudin mengawali penjelasannya, Selasa (22/2/2022) malam via sambungan seluler.
Sedangkan pada akhir tahun 2021, penerima ada yang mendapatkan saldo 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan, dan ada juga sedikit yang mendapatkan saldo 4 bulan. Baik itu KPM (penerima lama plus PKH) maupun KKS (penerima baru). Total se Desa Jalaksana sebanyak 600 orang baik KPM maupun KKS.
“Perlu diketahui saldonya bukan 300 ribu, melainkan 200 ribu perbulannya. Nah ketika variatif bulannya, maka saya musyawarahkan di grup. Disepakati subsidi silang dengan dibikin 3 bulan. Dari hasil subsidi silang tersebut ada sisa saldo sekitar 30 jutaan,” tuturnya.
Berita sebelumnya : https://kuninganmass.com/atm-dan-pin-dititipkan-dana-bansos-diduga-dibelikan-mobil/
Sisa uang tersebut, ungkap Zaenudin, dibelikan mobil jenis Daihatsu Espass bekas tahun 1997. Menurut dia, mobil yang ia beli sebulan lalu itu berstatus dari masyarakat untuk masyarakat. Bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan masyarakat seperti mengantar orang yang sakit atau kebutuhan lain semacam mobil siaga.
Jika sisa uang dibagikan lagi maka jatuh diangka Rp40 ribuan per orang. Menurut Zaenudin, justru itu akan memicu pertanyaan banyak orang.
“Kalau mobil kolbak mah itu (milik, red) pribadi saya barangkali ada warga yang membutuhkan kalau ada yang meninggal atau kebutuhan apa, saya persilakan,” jelas Zaenudin.
Kenapa ada beberapa orang yang dapat mencairkan langsung ke ATM BNI dengan nilai 900 ribu? Ia menjawab itu bantuan baru untuk warga miskin ekstrim. “Mungkin ada yang dapet. Tapi tidak semuanya dapet hanya 94 KKS yang dapet dan uangnya sudah didistribusikan ke penerima,” paparnya.
Baca juga : https://kuninganmass.com/atm-dan-pin-dititipkan-ketua-komisi-iv-baru-tahu/
Soal penitipan ATM berikut PINnya, Zaenudin mengatakan, dari awal sudah dibicarakan. Demi memudahkan untuk penggesekan dan cek saldo, maka penerima bansos menitipkannya. Ada pula penerima yang merasa khawatir kartu ATM hilang dan alasan lainnya.
“Bahkan ada yang bilang lupa PIN. Ada sih yang dapet bahkan PINnya terblokir. Semua KPM menitipkan kartu ATMnya,” kata Zaenudin.
Untuk dana bansos tersebut, tambah dia, beristilahkan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Uang senilai 200 ribu perbulan itu dijadikan sembako. Sedangkan untuk bantuan miskin ekstrim berbeda-beda. Ada yang mendapatkan sembako, ada pula yang tidak mendapatkan sembako melainkan uang senilai 900 ribu untuk 3 bulan. (deden)
Sera
23 Februari 2022 at 15:08
Makanya yg transparan,sebelumnya jngn sesudah mebcuat Bru menerangkan,KL uang sensitf aplgi duit bantuanyg pasti semua ingin dpt
RUDI YAMAN NIASI
24 Februari 2022 at 04:49
Mana nih BANSOS, Kok belum dapat 2