KUNINGAN (MASS)- Dalam tiga tahun terakhir ini sepakbola di berbagai daerah kembali menggeliat terutama pertandinga tarkam alias antar kampung. Hal ini juga terjadi di Kabupaten Kuningan.
Imbas dari boomingnya tarkam ternyata membawa berkah bagi Tommy Tri wahyuningrat. Lajang yang sehari-harinya mengajar di SDN 2 Kertayasa itu ketiban untung.
Ketika memutuskan menjalakan usahanya yakni fotograper teryata usaha ini menjadi jalan untuk meraup rupiah untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Awalnya lajang yang selalu menggunakan kacamata itu hanya membantu teman, namun ternyata dari kejadian itu ia langsung banyak pesanan.
Kepada kuninganmass.com lajang berkumis tipis itu mengaku memulai usahnya pada kisaran tahun 2019.
Awalnya ia memoto pertandingan keluarga antar tim Botram FC asal Kuningan yang dikomandoi oleh Agam Budiman dengan Combat FC Cirebon yang bertanding di Dukupuntang Cirebon.
Semenjak pertama kali job di sana, Tommy mengaku banyak dikenal dan ada job yang masuk dari luar kota yang bermain ke Dukupuntang dari Mas Adlu dan Bang Ozan.
“Saya tidak akan lupa mereka. Jadi sekali lagi terimakasih banyak untuk A Agam Budiman dan (keluarga Botram FC Kuningan) Mas Adlu dan Bang Ozan dan ( keluarga Combat fC Cirebon ) karena awal mulainya dari sana,” ujarnya mengenang, Selasa (23/11/2021).
Agar hasil jepretan mudah dikenal pemilik akun ig Tommy_twn selalu memakai jargon atau hastag #Tommyproject #enjoythegameenjoythepict disetiap unggahannya di Instagram.
Hingga saat ini akun Tommy_twn memiliki ribuan follower. Selain di wilayah Kuningan, Cirebon, Majalengka dan sekitarnya, nama Tommy_twn atau Tommy project juga sudah dikenal di wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah bagian barat.
Hal ini tidka lepas dari hasil karya nya yang sudah tidak diragukan lagi kemampuannya.
“Pada saat ini sepakbola tarkam tengah booming dan menjadi olahraga favorit di masyarakat, banyak klub klub sepakbola baru yang bermunculan. Hal itu merupakan berkah tersendiri bagi pecinta sepakbola dan juga tambang rezeki bagi para fotografer sepakbola” jelasnya.
Tommy yang lulusan dari Universitas Pendidikan Indonesia yang juga mempunyai lisensi wasit tenis meja ini juga mengatakan bahwa untuk saat ini job motret hampir setiap hari ada.
Biasannya untuk booking foto untuk wekend Sabtu-Minggu bisa seminggu sebelumnya kebanyakanya, dan untuk hari hari biasa bisa mendadak
Dan untuk biaya jasa fotografi, ia memasang tarif Rp250 ribu rupiah untuk satu pertandingan untuk 1 tim, dan untuk Trofeo atau sejenisnya harga bisa dimusyawarahkan bersama sama.
Bersama kompatriotnya sesama kang Jepret di Kuningan seperti Harry HS, Didin DF, dan lainnya ia membuat komunitas Kuningan fotografi.
Dari foto bola ini menjadikan banyak saudara, karena sepakbola menyatukan semuanya dan menjadi keluarga.
“Jujur sepakbola membuat saya jadi banyak saudara dan tentu punya penghasilan. Bagi, saya yang terpenting semua maju bersama dan kami sering berbagi orderan,” ujar lajang yang mengaku tengah mencari jodoh yang pas untuk dijadikan istri dunia akherat.
Sekadar informasi jasa fotogarper bola saat ini tengah naik naik daun karena banyak orang mengabadikan momen sepakbola di lapangan merupakan suatu kebahagiaan.
Hal ini karena karena akan menjadikan kenangan bagi mereka suatu saat nanti terutama diceritakan kepada anak dan cucu. Bravo fotograper Kuningan! (agus)