KUNINGAN (MASS) – Lebih dari 50 warga yang diduga keracunan besek di Desa Pakembangan Kecamatan Garawangi pada Kamis (25/12/2025) kemarin, dilaporkan hampir seluruhnya pulih dan sudah kembali ke rumah.
Setelah pada malam harinya sempat dirawat di Puskesmas dan Rumah Sakit, pagi ini, Jumat (26/12/2025) pagi, hanya 1 yang masih dirawat.
Update kondisi itu terungkap saat kunjungan Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan, bersama Polisi, TNI, Kecematan Garawangi dan Puskesmas, ke rumah Yadi, keluarga yang menggelar tahlilan ke-40 hari.
Dalam keterangan keluarga ke pihak Dinkes, dikatakan bahwa acara berlangsung sore hari sekitar pukul 16.00 WIB. Pasca acara, besek di bawa ke rumah masing-masing.
Di sisi lain, pihak keluarga juga makan hidangan pasca kegiatan. Setelah itu, berselang 10-15 menitan, gejala dugaan keracunan juga dirasakan oleh keluarga, seperti mules dan muntah. Ternyata gejala itu dirasakan juga oleh mereka yang memakan isi besek.
Tak lama, dugaan keracunan massal itu akhirnya dilaporkan ke perangkat desa dan bidan desa. Semua warga dibawa ke fasilitas kesehatan, 28 orang ke Puskesmas 24 orang ke rumah sakit.
Ke pihak Dinkes, pihak keluarga selain juga jadi korban, mengaku tak bisa tidur semalaman karena merasa was-was tetangganya diduga terdampak makanan dari acaranya.
Masih dalam kesempatan itu, pihak keluarga juga ditanya tentang bahan pangan yang dimasak, cara penyimpanan, siapa saja yang memasak, hingga kapan hidangan tersebut dimasak.
Ternyata, bahan pangan yang dimasak itu belanjanya dari Tanggerang (sambil pulang kampung). Belanjaan seperti kentang, wortel, mie bihun, serta bumbu-bumbuan dibawa dari Jakarta.
Bumbu ynag dimaksud mulai dari kemiri, bawang merah bawang putih, hingga tomat. Adapun mobil keluarga dari Tanggerang sendiri, tiba di Pakembangan pada hari Rabu sekitar pukul 02.00 WIB.
Datang hari Rabu, pihak keluarga mengaku baru memasak pada hari Kamis (hari tahlilan). Mereka masak pagi hari, dan selesai selepas duhur. Yang memasak masih keluarga dan tetangga, gotong royong sekitar. Dan sorenya, terjadilah hal yang menggemparkan tersebut.
Kepala Desa Pakembangan, T Ristendi, yang juga mendampingi kunjungan Dinkes Kuningan, mengamini kondisi warganya hari ini sudah lebih baik.
Sejak tengah malam tadi, kata Kuwu, kebanyakan yang dibawa ke fasilitas kesehatan sudah kembali ke rumah masing-masing. Ia mengamini ada 1 orang yang masih dirawat.
“Ntos, (udah pulang semua betul kecuali satu orang), etamah abis dioperasi tadina, lemah deui (yang satu tadinya memang abis dioperasi jadi lemah lagi),” jawabnya.
Adapun pihak Dinkes Kuningan sendiri, belum bisa menyimpulkan bahan makanan atau air atau bumbu mana penyebab gejala massal itu terjadi. Sampe makanan akan diuji lab terlebih dahulu ke Bandung. (eki)












