CILIMUS (MASS) – Untuk ke 20 kalinya khitanan masal plus santunan yatim digelar DKM Al Istiqomah Cilimus bekerjasama dengan Pecimas, ibu-ibu majelis ta’lim dan Pemdes Cilimus. Tahun ini anak yang dikhitan mencapai 45 orang yang berasal dari 2 kabupaten.
“Jumlahnya 45 anak yang dikhitan. Mereka berasal dari Kecamatan Cilimus dan Japara Kabupaten Kuningan, serta dari Kecamatan Beber dan Sedong Kabupaten Cirebon,” sebut Ketua Pelaksana Ust Haris Hasan Hariri, Minggu (7/10/2018).
Selain khitanan masal dilaksanakan pula santunan anak yatim sebanyak 146 anak dari Desa Cilimus. Haris menjelaskan, kegiatan ini merupakan gebyar PHBI Muharrom 1440 H.
“Alhamdulillah acara seperti ini sudah dimulai sejak 1998. Sampai sekarang masih tetap istiqomah sesuai dengan nama masjidnya. Kedepannya mudah-mudahan bisa terus dikembangkan,” ujarnya.
Pantauan kuninganmass.com, dalam kegiatan yang dipusatkan di Masjid Al Istiqomah itu nampak berlangsung meriah. Diawali dengan kegiatan pawai/arak-arak yang diiringi dengan berbagai penampilan sebanyak 15 grup.
“15 grup ini diantaranya drum band, mobil anak khitan, dokar ibu majlis ta’lim, genjring Kandaga, murid MD Al-islamiyah, murid MD Al-ma’arif, drum band TK Ade Irma, genjring kalungluwuk, murid MD Al-ittihadiyah, murid TPA Al-Istiqomah, genjring Cantilan, kelompok tani Cantilan, paguyuban Cantilan, pemuda Cantilan dan rudat Pasawahan,” papar Haris.
Pawai dimulai pukul 07.00 WIB dari Terminal Cilimus sampai Ke Polsek Cilimus. Tampak pula ratusan warga memadati area tersebut. Terlihat anggota DPRD Hj Kokom Komariyah, Koramil dan Polsek ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
“Diselenggarakannya pawai ini dimaksudkan supaya masyarakat terhibur khususnya para peserta khitan agar rileks sebelum menjalani proses pengkhitanan,” terang Deni Nurdolam, yang juga panitia.
Ia bersyukur Puskesmas Cilimus mau bekerjasama dalam menyukseskan kegiatan. Di lantai dua, panitia menyediakan lima kamar untuk pengkhitanan.
“Kami berharap kegiatan seperti ini dapat menjadikan semangat muharram untuk berhijrah dan berbagi kepada sesama sebagai wujud kepedulian sosial berdasarkan sunnah Rosulullah SAW,” harap Deni. (argi)