KUNINGAN (MASS)- Meski yang dirawat RS Mitra Husada Kecamatan Ciawigebang total 27 santri. Ternyata yang mengkonsumi jamur yang diduga penyebab keracunan total ada 30 orang.
Namun, tiga santri Darul Quran Desa Cikubangmulya Kecamatan Ciawigebang itu dinyatakan tidak parah, sehingga mereka ditangani di ponpes.
“Tiga orang mah tidak muntah-muntah, jadi dianggap tidak parah. Sedangkan yang 7 orang perempuan dan 20 orang laki-laki muntah-muntah sehingga dibawah rumah sakit,”ujar Kapolsek Ciawigebang Kompol Yayat Hidayat, Jumat (31/1/2020) malam.
Yayat mengaku, selain mengamankan jamur yang sudah dimasak, juga semple jamur yang masih mentah yang diambil di lokasi. Nanti akan diteliti apakah benar penyebabnya dari jamur atau bukan.
baca berita sebelumnya: https://kuninganmass.com/incident/diduga-keracunan-jamur-puluhan-santri-dilarikan-ke-rumah-sakit/
Sementara itu, Zenden salah seorang santri menerangkan, pada saat usai makan mereka tidak merasakan apa-apa. Namun, usai Jumatan 27 santri merasakan rasa mual dan pusing. Setelah itu mereka muntah-muntah.
“Ada yang di depan mesjid, di dalam kobong dan WC. Semua merasakan sakit di perut. Sekarang juga masih pening dan mual meski sekarang sudah di inpus,” jelasnya.
Dari informasi yang kuninganmass.com peroleh, pada saat santri menemukan jamur itu, oleh yang ibu yang memasak jamur sudah dilarang jangan di konsumsi karena beracun. Namun, ternyata santri yang menemukan “keukeuh” sehingga juru masak pensantren memasaknya.
“Santri yang menyuruh si juru masak juga ikut muntah-muntah. Andai mendengar omongan juru masak mungkin tidak akan seperti ini,” ujar seorang kakek yang mengaku kakek dari Emay dan Iin yang ikut jadi korban.
Dari pantauan kuninganmass.com, para orang tua sendiri langsung beradatang begitu mengetahui anak-anak mereka menjadi korban. Seperti Ali Rahma dari Desa Garajati Kecamatan Ciwaru. Begitu juga Titin dari Desa Geresik Kecamatan Ciawigebang.
“Saya mah tergantung pihak Ponpes, kalau memang sudah sembuh disurah pulang dulu saya senang. Tapi kembali pulang ke Ponpes juga tidak apa-apa yang penting anak saya sehat,” ujar Titin. (agus)