KUNINGAN (Mass)- Kabupten Kuningan kaya dengan seni tradisi. Tiap desa memiliki tradisi masing-msing. Zaman terus berkembang tapi budaya tetap dipertahankan. Inilah yang terus dipelihar warga Kuningan tak terkeculi warga Desa Kalimati Kecamatan Japara.
Pada Selasa (18/7) di desa di pinggiran kota kuda ini digelar hajat desa atau yang sering kita kenal dengan nama babarit. Kegiatn ini merupakan adat-istiadat yang turun-temurun pada masyarakat Sunda dalam mensyukuri limpahan kekayaan alam.
Pada acara babarit, pihak desa mengundang Bupati Kuningan H Acep Purnama. Bupati hadir didampingi Kepala Bagian Umum Guruh Irawan Z SSTP MSi dan Kasubag Publikasi dan Dokumentasi Deni Komaraa MSi.
Adanya acara babarit ini diharapkan masyarakat Desa Kalimati menjadi masyarakat yang maju dan sejahtera serta terhindar dari berbagai musibah. Sebab, dengan banyak bersukur maka selalu ingat kepada sang pencipta.
“Dengan adanya acara babarit atau sedakah astana ini menandakan bahwa masyarakat desa Kalimati adalah warga yang pandai bersyukur atas karunia Allah SWT,” ujar Acep.
Menurutnya, budaya babarit harus terus dilestarikan karena merupakan salah satu asset budaya yang memiliki nilai-nilai budaya adat-istiadat masyarakat yang cukup tinggi serta merupakan penghargaan pada leluruh setempat.
“Seperti kata pepatah bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya, sehingga dapat dikatakan acara babarit merupakan implementasinya”, Katanya.
Pemerintah Daerah lanjut Ia, akan senantiasa mendukung kegiatan-kegiatan pelestarian budaya yang ada di masyarakat Kabupaten Kuningan karena merupakan asset pariwisata yang berharga yang harus terus dijaga dan dilestarikan keberadaannya.
“Saya berharap dengan adanya acara babarit ini akan meningkatkan jalinan silaturahmi diantara warga masyarakat,:” ucapnya.
Sekedar informasi babarit merupakan kegiatan turun-temurun pada masyarakat suku Sunda. Kegiatan ini sebagai upaya mensyukuri berlimpahnya hasil kekayaan alam.
Babarit meripakan singkatan dari (Ngabuburak Wewerit). Acara Babarit dimulai dengan pembacaan Sinopsi sambil diiringi musik gending dan kacapai suling.
Dalam kegiatan baarit ada hal yang tidak boleh dilupakan yakni menari dengan diiringi lima lagu wajib Sang Golewang, Tunggul Kawung, Bujang Anom, Goyong-Goyong dan Raja Pulang. (agus)