KUNINGAN (MASS) – Sebuah video di Desa Cihirup Kecamatan Ciawigebang memperlihatkan pertemuan warga desa dan aparat pemerintahan desa, ricuh. Bahkan, dalam pertemuan berjumlah massa yang besar itu, kursi-kursi sampai melayang dilempar massa. Pertemuan itu, ternyata terjadi pada Rabu (27/12/2023) kemarin malam.
Salah satu tokoh warga, Ust Jaja Nurjalil, kala dikonfirmasi kejadian tersebut menyebut kejadian itu ternyata dipicu beberapa hal. Diantaranya ternyata soal Bansos dan PTSL.
“Bansos, PTSL, PADes, tentang penyelenggaraan Pemdes RPJMDes RKP, Kinerja dan lain-lain,” kata Nurjalil kala dikonfirmasi, Kamis (28/12/2023) sore.
Ia mengatakan, pecahnya keresahan masyarakat bukan tiba-tiba. Selama 2 tahun belakangan ini, kata Nurjalil, tidak ada Musdus (Musyawaah Dusun) dan tiba-tiba saja Musdes (Musyawarah desa). Keluhan warga termasuk soal bansos, tidak tersalurkan dan kini pecah.
“Jadi tos lami saleresnamah (keluhan Bansos itu sebenarnya sudah cukup lama),” kata Nurjalil.
Ia mengatakan, sebenarnya pihaknya selaku tokoh dan sejumlah warga lainnya sudah pernah meminta bertemu aparat desa. Bukan hanya satu kali, sudah dua kali pertemuan dan menyampaikan beberapa keluhan warga yang terus diterimanya. Dan masalahnya, pasca pertemuan itu warga terus bertanya ke pihaknya karena belum ada aksi.
Khusus soal Bansos, Nurjalil mengatakan bahwa pihaknya sudah meminta kepada Pemdes, agar sosialisasi terhadap penerima kartu PKH, misalnya. Karena, ternyata ada yang biasa mendapat bantuan, tiba-tiba kartunya kosong. Dan hal itu, kata Nurjalil, harusnya disosialisasikan oleh pihak desa, dijelaskan alasan atau kondisinya.
Kemudian soal PTSL, lanjut Nurjalil, yang menjadi keluhan adalah puluhan warga yang sudah daftar, bahkan sudah diukur sejak 2 tahun lalu, namun sertifikatnya tidak kunjung turun. Pun begitu dengan persoalan lain, yang harusnya ditampung keluhannya dari warga, dan dijelaskan bagaimana seharusnya oleh Pemdes.
Adapun soal situasi malam itu, Nurjalil menjelaskan awalnya pertemuan disetting untuk perwakilan dusun 15 orang saja. Namun, warga ternyata antusias. Nurjalil mengira, itu maklum karena tidak ada Musdus, atau wadah menampung aspirasi warga.
Di sela-sela pertemuan itulah, tensi pertemuan sempat memanas. Massa yang melimpah, jawaban Pemdes yang dianggap tidak memuaskan, membuat kesabaran warga terbakar. Kemudian terjadilan aksi eperti di video, sorakan dan lempar kursi.
Sayangnya, Kades Cihirup Lina Herlina kala dikonfirmasi Kuninganmass.com mengaku kejadian itu merupakan hal tak terduga. Ia juga meminta doa yang terbaik untuk Desa Cihirup.
“Pemdes akan berusaha yang terbaik untuk Desa Cihirup. Kalo untuk PTSL kan sedikit lagi sedang dikerjakan. Untuk bansos juga sama akan diselesaikan sesuai kebenarannya,” jelas Kades. (eki)
Video :