KUNINGAN (MASS) – Aisy Mufidah Kadarisman, seorang mahasiswi keturunan Kuningan yang sedang menjalani pendidikan di Institut Pertanian Bogor (IPB), berhasil terpilih sebagai wakil Indonesia pada International Forestry Students Symposium (IFSS) di Jerman.
International Forestry Student’s Symposium (IFFS) adalah kegiatan simposium kehutanan yang digelar oleh International Forestry Students Assosiation (IFSA). Kegiatan ini dilaksanakan di Jerman selama dua pekan dengan pembiayaan penuh dari IFSA.
Aisy berangkat ke Jerman bersama 5 (lima) mahasiswa Indonesia lainnya yakni Rizki Afeef, Clara Citra, Nilo Wijaya (IPB), Desita Dyah (UGM), Wening (Universitas Hasanudin).
Menurutnya, ia dan lima temannya beruntung karena mendapatkan kesempatan untuk menimba ilmu dan mendapatkan jejaring yang luas.
“Alhamdulillah, melalui IFSA kami difasilitasi belajar berjejaring dan menimba pengetahuan lebih luas,” ungkap Mahasiswi semester 5 Prodi Konservasi Hutan dan Ekowisata IPB ini.
Tahun 2023 ini agenda IFSS 2023 Germany mengangkat tema tentang “Transforming forestry – Getting ahead of current and future challenges” yang kurang lebih menggali pentingnya aspek transformasi kehutanan dan berbagai tantangannya di berbagai negara termasuk mengingatkan agar generasi muda terlibat aktif menjaga hutan dalam arti seluas-luasnya.
Selama dua pekan, agenda internasional sudah disiapkan oleh penyelenggara. “Diantaranya diskusi-diskusi mengenai struktur hutan, sejarah dan budaya tradisional, tipologi hutan, dinamika perubahan iklim hingga strategi dan adaptasi bencana,”ungkap putri pertama pasangan AA Ade Kadarisman dan Teti Rahmawati yang juga aktif dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Kehutanan dan Ekowisata IPB.
“Selain itu, yang tidak kalah menariknya adalah jejaring internasional dengan 37 negara, dan kunjungan ke berbagai lokasi konservasi, dan kampus di beberapa kota di Jerman seperti : Berlin, Eberswalde, Tharandt, Dresden, Freiburg, Bonn , Erfurt, Gottingen,” papar Aisy yang jebolan SMPIT Al Mutazam Kab Kuningan dan SMAN 2 Bandung ini.
Bagi Aisy sendiri, ini pengalaman ke-2 mengikuti forum dunia. Sebelumnya melalui seleksi yang sangat ketat, Aisy lolos dalam program bergengsi bina antar budaya AFS-YES 2022 dengan dukungan penuh dari Kennedy Ludgar Foundation dan Kedutaan Besar Amerika Serikat. Melalui program tersebut, Aisy berkesempatan belajar kepemimpinan dan multikultiral, serta berkeliling berbagai kota di Amerika Serikat seperti Washington DC, Kansas, dll.
Mojang yang memiliki hobi mendaki gunung dan melukis sketsa ini mengungkapkan bahwa melalui Forum ini, ia memperoleh pengetahuan yang lebih luas mengenai kondisi terkini kehutanan di dunia. “Tidak kalah pentingnya sebagai anak muda Indonesia, kami mendapatkan inspirasi agar terus berkontribusi secara aktif dalam upaya mencintai alam, menjaga hutan yang sangat kaya baik melalui pendidikan, penelitian, maupun program bersama masyarakat sekarang maupun di masa yang akan datang,” pungkasnya. (hafidz)