KUNINGAN (MASS) – Universitas Islam Al-Ihya Kuningan menggelar studi banding ke Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Sabtu (10-4-2021).
Pertemuan tersebut membahas tata kelola keuangan perguruan tinggi.Hadir dalam pertemuan itu Rektor Unisa Kuningan, Nurul Iman Hima Amrullah SAg MSi, Wakil Rektor Bidang SDM, Keuangan, dan Sarana, Uyu Wahyudin, MM.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Aep Saepudin, MPdI, dan para pejabat lainnya.
Kunjungan tersebut diterima langsung Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Keuangan dan Aset UMY, Dr. Suryo Pratolo MSi AkCA AAP-A beserta tim lainnya di ruang pertemuan Kafe 1912 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Rektor Unisa Kuningan, Nurul Iman menerangkan, kunjungan tersebut menindaklanjuti workshop tata kelola keuangan yang pernah digelar daring antara Unisa Kuningan, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta sebulan sebelumnya.
Sebagai bentuk keseriusan Unisa Kuningan dalam hal penatakelolaan keuangan dan aset, pada kesempatan itu dilakukan sharing langsung dengan pihak UMY.
“UMY ini merupakan universitas Islam terbaik keempat di dunia tahun 2021. Tata kelola kampusnya, termasuk bidang keuangan sudah berbasis aplikasi dan sangat terbuka, karena itu kami datang untuk sharing,” kata Nurul Iman.
Selain mengenai tata kelola keuangan dan aset, eksistensi UMY dalam hal kewirausahaan sejalan dengan Unisa Kuningan yang sedang mewujudkan visi sebagai perguruan tinggi Islam terdepan bidang kewirausahaan.
Menurutnya, 15 bidang usaha yang dimiliki UMY bisa menjadi spirit baru bagi Unisa Kuningan yang terus berbenah menjadi perguruan tinggi Islam Kuningan yang menginspirasi masyarakat Kuningan dan Indonesia.
“Sejalan dengan studi banding ke UMY, kami juga kerjasama dengan radio edukasi milik Kemendikbud di Yogyakarta. Kerjasama ini fokus pada penyediaan media pembelajaran bagi mahasiswa berkebutuhan khusus atau difabel,” tuturnya.
Mengenai ketersediaan media pembelajaran khusus mahasiswa difabel, lanjut Rektor, pihaknya berkolaborasi dengan radio edukasi yang sudah memiliki ribuan media pembelajaran berupa video yang siap digunakan. Hal itu diyakini akan mendukung Unisa Kuningan sebagai kampus ramah difabel.
“Kami punya mahasiswa berkebutuhan khusus yang sudah berjalan empat semester. Alhamdulillah dengan kerjasama yang dibangun, media pembelajarannya bisa terus dikembangkan,” tuturnya.
Nurul Iman juga berterimakasih, baik kepada pihak pengelola radio edukasi maupun Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang sudah memberikan masukan saran dan inspirasi untuk Unisa Kuningan.
Pihaknya siap menerima masukan saran dan bimbingan untuk kemajuan pendidikan tinggi di Kuningan. (agus)