KUNINGAN (MASS) – Pada hari Minggu ( 17/11/24 ) kemarin, digelar peresmian TBM Abhipraya dan diskusi bertajuk “Dari Desa Pendidikan Pendidikan Menuju Kabupaten Pendidikan” yang di hadiri berbagai pihak di Desa Muncangela Kecamatan Cipicung. Nampak hadir dalam acara, Ketua KABUMI Dr H Endun Abdul Haq MPd, senior Kabumi A Rofi’i MPd, perwakilan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Camat Cipicung dan Kepala Desa setempat.
Pada kegiatan penutup ini, IMK berkomitmen dan berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan untuk mensukseskan Kabupaten Kuningan sebagai Kabupaten Pendidikan, dengan menyasar desa desa dan membentuk TBM di setiap desa. Hal ini merupakan upaya untuk membentuk suatu budaya di masyarakat akan kepekaan dan pentingnya pendidikan, timbulnya justifikasi dan eskalasi paradigma kabupaten Kuningan sebagai kabupaten pendidikan menjadi paradoks nyata.
“Dengan adanya statement Kabupaten Kuningan sebagai Kabupaten Pendidikan adalah bagian daripada trigger untuk masyarakat Kuningan, munculah keresahan keresahan dari atas sampai bawah. Perlu adanya kolaborasi dari seluruh elemen masyarakat, model kolaborasi yang melibatkan lima elemen utama, yaitu: pemerintah, akademisi, dunia usaha, masyarakat dan media yang dinamakan teori pentahelix untuk mensukseskan Kabupaten Kuningan sebagai Kabupaten Pendidikan,” ucap Kepala Bidang Pembinaan SMP Disdikbud Abidin SPd MSi.
Senada, Ketua Umum IMK Komarudin Humaedi, mengatakan bahwa kondisi saat ini, slogan Kabupaten Kuningan sebagai kabupaten pendidikan hanya bergemuruh di kalangan atas saja, kalangan orang orang akademis, dan melupakan faktor terbesar solusi dan motivasi itu harus hadir dari masyarakat itu sendiri.
“Perlu melibatkan dan menyadarkan orang tua akan pentingnya pendidikan, karena budaya Hadir dari pola hidup yang diwariskan dan dibagikan oleh suatu kelompok masyarakat, dimana mana akarnya dulu menancap sebelum batang pohon menjulang tinggi keatas,” kata Komar.
Ketua KABUMI Dr. H. Endun Abdul Haq MPd juga berpesan bahwa kader IMK harus kuat baik di perantauan maupun di tanah air sendiri.
“Kader IMK kudu jadi maung di perantauan pulang ka lemah cai oge kudu jadi maung, tidak sedikit kader IMK tersebar dari 18 kampus di wilayah Cirebon ada yang jadi ketua UKM/UKK, Ketua Hima dan ada juga yg jadi presiden mahasiswa, pun begitu di organisasi ekstra kader IMK juga aktif dari mulai jadi ketua komisariat sampai ketua cabang. Kalau melihat senior senior kalian tidak sedikit yang lahir dari kalangan akademisi dari mulai rektor wakil rektor universitas sampai kepala sekolah, ini menandakan bentuk komitmen dan kontribusi nyata dalam pembangunan di bidang pendidikan, bahkan hampir seluruh media berita yang ada di Kuningan juga senior senior IMK,” pesannya.
Harapan-harapan serupa juga diutarakan Kepala desa Muncangela Enco Carsa. Ia memaparkan saat ini hampir ada 300 mahasiswa yang kuliah di kota maupun di luar kota, serta banyak juga tenaga pendidik yang lahir dari Desa Muncangela.
“Saya mempunyai harapan dan keinginan semoga kedepannya bisa lahir dari satu rumah satu mahasiswa, tidak lupa desa Muncangela juga memberikan beasiswa bagi para siswa yang berprestasi,” ujarnya disambut gemuruh tepuk tangan dari para peserta, masyarakat, pelajar, mahasiswa dan seluruh elemen yang Hadir.
Gerakan ini diapresiasi oleh banyak pihak. Diharapkan, gerakan ini bisa memicu reaksi dari desa desa lain untuk mencontoh Desa Muncangela yang saat ini konsen dalam pendidikan. (eki)