KUNINGAN (MASS) – Pergantian jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) merupakan momentum penting dalam dinamika birokrasi daerah. Sebagai motor utama administrasi pemerintahan, Sekda memegang peran sentral dalam menjembatani visi kepala daerah dengan roda teknokrasi di lapangan.
Oleh karena itu, kualitas Sekda idealnya berlatar belakang Institut Pemerintahan Dalam Negeri, karena lulusan IPDN memiliki keunggulan keilmuan yang signifikan dalam bidang pemerintahan dan administrasi publik. Pendapat itulah yang diutarakan salah satu aktivis Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia (PERMAHI) Kabupaten Kuningan, Firgy Ferdansyah.
Penunjukan Sekda yang sekedar Formalitas mengedepankan kedekatan emosional dengan pejabat public, lanjut Firgy, dikhawatirkan akan menurunkan kapabilitas kelembagaan,melemahkan koordinasi lintas sektor, dan berpotensi menurunkan kualitas layanan publik.
Ditegaskannya, posisi Sekda bukan sekadar jabatan struktural, melainkan posisi strategis yang membutuhkan ketajaman analisis, kecakapan diplomasi birokrasi, serta pemahaman mendalam terhadap regulasi dan dinamika pembangunan daerah.
“Proses seleksi terbuka (open bidding) harus dijalankan secara ketat, transparan, dan berorientasi pada meritokrasi. Bukan pada kompromi politik. Penurunan standar hanya akan membawa kemunduran dalam tata kelola pemerintahan daerah,” tegasnya, Sabtu (7/6/2025).
Harus diingat, pesannya, Sekda bukan posisi untuk belajar, melainkan posisi untuk memimpin dan mengarahkan. Untuk menjaga kualitas Sekda berarti menjaga keberlanjutan pembangunan daerah. Maka sekali lagi, tegas Firgy, sistem meritokrasi birokrasi harus dijalankan.
“Ini bukan soal gelar semata, tetapi tentang kapasitas, kualitas, dan kelayakan seorang pemimpin birokrasi,” paparnya.
Seperti diketahui, sampai saat ini, posisi Sekda Kabupaten Kuningan masih dijabat oleh Pj (Penjabat) Sekda, bukan Sekda Definitif. Kekosongan posisi Sekda sejak Dian Rachmat Yanuar M Si (Bupati saat ini) mundur untuk pencalonan Pilkada, belum diisi secara definitive hingga saat ini.
Meski sempat digelar open bidding di masa Pj Bupati Kuningan Raden Iip Hidayat, prosesnya berhenti, bahkan posisi Pj Bupati Kuningan juga digeser ke Agus Toyib. Saat ini, Pj Sekda masih dijabat Beny Prihayatno. (eki)
