KUNINGAN (MASS)- Desa Tundagan yang berada di Kecamatan Hantara Kabupaten Kuningan, kini memiliki tempat penangkaran labi – labi yang dipusatkan di Dusun Ciagi.
Tempat penangkaran yang lebih tepatnya di belakang Gedung Posyandu milik Desa Tundagan tersebut, merupakan hasil kerjasama antara pihak Desa Tundagan dengan Kelompok Studi Konservasi (KSK) Fakultas Kehutanan (Fahutan) Universitas Kuningan (Uniku).
Kerjasaama ini merupakan Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D), yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset Teknologi Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Kemendikbud Ristek Dikti RI) tahun 2021.
Tempat penangkaran hewan labi – labi, diresmikan oleh Rektor Uniku Dr Dikdik Harjadi SE MSi., dengan disaksikan Wakil Rektor II Dr. Ilham Adhya MSi, Dekan Fakultas Kehutanan (Fahutan) Dr Yayan Hendrayana, MSi.
Selanjutnya Pembina KSK Dr Deni MSi, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Dr Toto Supartono MSi, Kepala Desa Tundagan Sanudi, Ketua Karang Taruna, Ketua KSK Fahutan, Ketua Tim PHP2D Alifah dan tamu undangan lainnya, Jum’at (19/11/2021).
Ketua Tim PHP2D dari KSK Fahutan Alifah Sari menyampaikan, ucapan terimakasih kepada Kepala Desa Tundagan bersama dengan seluruh perangkat desanya yang telah memberikan izin dan memfasilitasi KSK Fahutan untuk melaksanakan kegiatan di Desa Tundagan.
Dari bulan Agustus, kegiatan kami dimulai dengan melaksanakan konsultasi. Kemudian, melakukan sosialisasi dan memberikan penyuluhan dengan beberapa perangkat Desa,” ujarnya.
Dilanjutkan, dengan melaksanakan study banding ke Desa Belawa Kabupaten Cirebon. Begitu panjang proses kegiatan yang dilalui, namun dapat berjalan dengan lancar dan sukses sampai tiba sekarang waktunya mau diresmikan.
Dara cantik ini, berharap, agar penangkaran labi-labi tersebut, kedepannya lebih banyak lagi.
“Dengan adanya penambahan pada penangkaran ini, dapat menjadi tempat edukasi bagi anak – anak sedini mungkin untuk mencintai lingkungan. Dan juga dapat menambah pendapatan bagi warga atau pemuda Desa Tundagan dengan menjadikan tempat penangkaran ini sebagai ekowisata,” ujarnya berharap.
Kepala Desa Tundagan Sanudi Kabupaten Kuningan, menyampaikan, pihaknya dari awal sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh teman – teman dari Kelompok Studi Konservasi (KSK) Fakultas Kehutanan (Fahutan) dengan melaksanakan kegiatan penelitian dan pemberdayaan labi – labi di Desa kami.
“Saya atas nama pribadi dan Desa serta masyarakat Desa Tundagan, mengapresiasi atas inisiatif rekan – rekan Kelompok Studi Konservasi (KSK) Fakultas Kehutanan (Fahutan) Universitas Kuningan (Uniku). Selamat datang di Desa Tundagan Kecamatan Hantara Kabupaten Kuningan,” ujarnya.
Ia yang juga jebolan dari cikal bakal Uniku, berharap, bukan hanya itu saja yang diteliti oleh rekan – rekan mahasiswa di Desa Tundagan, namun kedepannya diharapkan potensi – potensi yang lain dapat digali lagi dari Desa Tundagan.
“Karena Desa Tundagan ini, di kelilingi oleh hutan – hutan, mungkin bisa didampingi lagi oleh teman – teman mahasiswa maupun dosen Fakultas Kehutanan. Dan, mungkin sudah diketahui bersama, bahwa desa kami juga terkenal dengan gulanya. Kedepan, diharapkan Desa Tundagan bisa terwujud Desa Ekowisata dari kegiatan penangkaran labi – labi tersebut,” ucapnya.
Sementara itu, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Dr Toto Supartono, menyampaikan, kegiatan ini agar terus dilaksanakan dan dilakukan secara berksinambungan.
“Jangan sampai setelah kegiatan ini selesai, namun tidak dijalankan kembali. Tetapi harus terus berjalan dikarenakan sangat positif dan bermanfaat sekali. Sekali lagi saya sampaikan ucapan terimakasih kepada Kepala Desa Tundagan bersama jajarannya atas segala dukungannya,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Rektor Uniku Dikdik yang turut meresmikan kegiatan penangkaran labi – labi dari Kelompok Studi Konservasi (KSK) Fahutan tersebut, mengatakan, bahwa PHP2D ini merupakan program yang digulirkan oleh Kemendikbud Ristek Dikti RI dengan sistem berkompetisi dengan cara pengususlan program proposal terlebih dahulu.
“Alhamdulillah, KSK Fahutan lolos pada program yang diikuti oleh hampir seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Mahasiswa dan mahasiswi kita, mampu bersaing dengan mahasiswa dan mahasiswi lainnya di seluruh Indonesia,” tuturnya.
Masih menurutnya, diharapkan program ini agar diusulkan kembali. “Agar kelompok ini, terus berjalan dengan harapan tempat ini bisa menjadi sarana edukasi dan ekowisata kedepannya,” harap mantan Wakil Rektor III dua periode itu.
Dikatakannya, tempat ini bisa dijadikan sentra penangakaran labi – labi di Kabupaten Kuningan kedepannya. Ia berharap diusulkan kembali program ini. Semoga direspon kembali oleh Kemendikbud Ristek Dikti RI.
Dikdik sapaan akrabnya, mengungkapkan, dengan segala potensi yang tadi disampaikan oleh kades, mungkin bisa saja Tundagan menjadi desa binaan Fahutan kedepannya.
“Kegiatan penelitian, pendidikan dan pengabdian masyarakatnya bisa berkolaborasi dengan Desa binaan tersebut,” ungkapnya.
Diakhir keterangannya, rektor, menyampaikan, ucapan terimakasih dan apresiasi kepada seluruh jajaran perangkat Desa yang telah mendukung seluruh kegiatan ini dari awal sampai dengan sekarang diresmikan, agar terus berjalan dengan kemitraan bersama Desa
“Sekali lagi saya sampaikan, terimakasih atas segala support-nya bersama dengan Karang Taruna atas sinergitas kegiatan pemberdayaan masyarakat ini,” ucapnya .
Dalam kegiatan tersebut juga dilakukan penandatangan kerjasama antara Desa Tundagan dengan Fakultas Kehutanan (Fahutan) Universitas Kuningan (Uniku). (agus)