KUNINGAN (Mass) – Tukang ikan yang menjadi korban bus yang menabrak pohon itu ngontrak di Kelurahan Winduhaji Kecamatan Kuningan. Kontrakannya tidak jauh dari Bumi Aki alias kediaman H Aang Hamid Suganda.
Tercatat, nama korban ini Marfu (60) warga Tasikmalaya. Kesehariannya menjual ikan menggunakan 2 wadah keramba berwarna hitam yang ditanggung di pundaknya. Di Kuningan ia ngontrak di Winduhaji.
Saat itu, Marfu sedang berada di TKP untuk menghentikan angkot menuju kontrakannya. Namun dari arah jalan baru melaju bus berkecepatan tinggi yang diduga mengalami blong pada remnya.
Seharusnya bus tersebut diarahkan ke timur, turun menuju garasi di Luragung. Namun lantaran rem blong, sopirnya yang diketahui bernama Solbani (45) sengaja mengarahkan laju kendaraannya kearah barat agar dapat menghentikan lajunya.
Saat membantingkan setirnya itu ke arah barat, bus menerobos trotoar jalan di depan kantor Dinas PrPP (Perumahan, Pemukiman dan Pertanahan). Di situ ada Marfu yang mau menghentikan angkot sambil membawa tanggungan ikan.
Bus baru bisa berhenti setelah menabrak pohon di depan kantor tersebut. Sementara Marfu yang mencoba menghindar, tetap terkena hingga mengalami luka sobek pada tangan kirinya dan pinggang sebelah kiri. Di perutnya pun tampak ada luka gores akibat terseret bus.
“Saya mau ngeberhentikan mobil koneng (angkot), mau pulang ke kontrakan. Saya juga sudah mencoba menghindar, tapi tetap kena sampai masuk kolong,” tutur Marfu saat terbaring di IGD RSU KMC.
Saat ini, korban masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Namun ia sempat bingung soal biaya perawatannya. Hingga menanyakannya kepada awak media. “Ini nasib saya gimana,” celetuk Marfu yang kala itu belum ada dari pihak perusahaan yang menjenguknya. (deden)