KUNINGAN (MASS) – Masih ada sekitar 2 ribu ASN di lingkup Kabupaten Kuningan yang belum sarjana. Hl itulah yang disampaikan Bupati Kuningan Dr H Dian Rachmat Yanuar MSi saat meresmikan Sentra Layanan Universitas Terbuka (SALUT) Ar Rahman Amanah di Desa Karamatmulya, Kecamatan Ciawigebang.
Selain menyinggung soal ASN, Dian, dalam sambutannya menekankan bahwa kehadiran Universitas Terbuka di pelosok desa bukan hanya seremoni belaka, tetapi sebuah langkah nyata dalam membangun masa depan Indonesia, khususnya Kabupaten Kuningan.
“Hari ini kita semua hadir tidak hanya untuk acara seremonial meresmikan SALUT ini, tapi ini adalah peneguhan tentang bagaimana membangun Indonesia ke depan, tentang kepedulian kita dalam membangun SDM Kabupaten Kuningan,” ujarnya, Selasa (24/62025).
Dian, mengatakan meski Kuningan masih tergolong sebagai salah satu kabupaten dengan tingkat kemiskinan tinggi, pemerintah daerah menegaskan bahwa dengan keterbatasan bukanlah alasan untuk menyerah.
“Saya ingin dengan keterbatasan, dengan ketiadaan, tidak membuat kita putus harapan. Justru saya punya prinsip, ketiadaan dan keterbatasan ini membuat kita kreatif dan inovatif,” tambahnya.
Ia mengungkapkan bahwa telah meluncurkan berbagai program yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat, termasuk pendidikan spiritual melalui program Ngaji Diri serta memberikan stimulan kepada 1.000 guru ngaji di Kabupaten Kuningan.
“Tidak hanya gelar S1 atau S2-nya saja, tapi perubahan mindset, pola pikirnya juga penting. Di tengah keterbatasan waktu dan ruang, saya sangat mendukung kehadiran Universitas Terbuka yang bisa menjangkau masyarakat luas, termasuk para pegawai dan warga yang ada di pelosok,” pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Dian juga menyinggung soal jumlah ASN di Kuningan ada sekitar 14 ribu orang dan 2 ribu diantaranya belum Sarjana. Karenanya ia berharap melalui SALUT ini akan banyak ASN, apartur desa dan juga masyarakat luas yang berpeluang melanjutkan pendidikan.
“Ini menjadi peluang bagi para ASN, aparatur desa, tenaga honorer maupun masyarakat luas. Dengan melanjutkan pendidikan, tidak hanya mengejar gelar, baik Sarjana maupun Magister, tetapi bagaimana meningkatkan daya saing, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, bagaimana merubah mindset. Universitas Terbuka hadir ditengah keterbatasan masyarakat mengakses ruang, sehingga memudahkan” Ujar Bupati.
Sementara, Direktur UT Bandung Drs. Enceng, Msi, dalam sambutannya menjelaskan bahwa keberadaan SALUT ini sesuai dengan ASTA CITA Presiden Prabowo, Visi Jawa Barat Istimewa, sampai dengan Visi Kuningan Melesat.
“Pada Misi ke 6 Kuningan Melesat, yaitu pembangunan yang tangguh dengan orientasi pada layanan pendidikan, kesehatan, infrastruktur untuk penguatan ketahan dan modal sosial. Hal ini menguatkan peran SALUT bahwa keberadaan Universitas Terbuka di tengah-tengah masyarakat Kuningan ini memudahkan masyarakat mengakses pendidikan, sehingga kualitas sumber daya manusia semakin unggul,” tuturnya.
Dikatakan, Universitas Terbuka merupakan salah satu dari 22 PTN yang berbadan hukum di Indonesia. UT dianggap sebagai perguruan tinggi pelopor pembelajaran online di Indonesia. (rizal/eki)
