KUNINGAN (MASS) – Sepanjang tahun 2022, capaian PAD (Pendapatan Asli Daerah) Kabupaten Kuningan dari retribusi parkir, ternyata Rp.0,- (0 rupiah). Bahkan kabarnya, fenomena tersebut terjadi bukan hanya tahun 2022.
Kosongnya PAD dari retribusi parkir itu, menjadi pertanyaan banyak pihak. Termasuk dari Fraksi PKS, F-Demokrat, dan F-Golkar yang disampaikan dalam Pandangan Umum (PU)-nya di Rapat Paripurna, Kamis (22/6/2023) kemarin.
PU itu, ditujukan para fraksi di DPRD terhadap Laporan Pertanggung Jawaban Pelaksanaan APBD Kuningan TA 2022.
“Pada sektor pendapatan retribusi tempat parkir khusus, Pemda menargetkan sebesar Rp 301,50 juta. Namun pada realisasinya pendapatan retribusi tempat parkir khusus tidak mendapatkan penghasilan sepeserpun,” tertulis dalam PU F-PKS PKS yang ditandatangani Ketua dan Sekertaris Fraksi, Etik Widiati dan Yaya.
PKS menilai, seharusnya jika suatu sektor telah ditarget/diproyeksikan akan mendapatkan kontribusi pendapatan, harusnya penetapan targetnya sesuai dengan prosentase peluang keberhasilannya.
Selain PKS, sorotan parkir juga disoroti F-Demokrat. Dalam PU-nya, Demokrat mengatakan target PAD dari sektor retribusi hanya tercapai 43,94% saja.
“Khususnya, retribusi tempat khusus parkir yang dianggarkan sebesar 300 juta lebih, sama sekali tidak terealisasi. Kita tentu sepakat, bahwa sektor retribusi ini sangat mencerminkan kualitas kinerja aparatur pemerintahan di lapangan,” tertulis dalam PU F-Demokrat yang ditanda tangani Ketua dan Sekertaris Fraksi, Drs H Toto Hartono dan Rany Febriani SS M Hum.
Dalam PU F-Golkar yang ditandatangani Ketua dan Sekertaris Fraksi, H Yudi Budiana SH dan H Didit Pamungkas SE MM, dikatakan kosongnya retribusi parkir terjadi juga di tahun sebelumnya.
“Retribusi tempat khusus parkir pada tahun anggaran 2022 ditargetkan sebesar Rp 301.50.000,- tapi tidak terealisasi. Begitupun pada tahun anggaran 2021 tidak ada realisasi,” tertulis dalam PU tersebut.
Secara umum, PAD dari retribusi (termasuk parkir) juga menjadi singgungan berbagai fraksi DPRD Kabupaten Kuningan. F-PAN misalnya, mempertanyakan dari 14 jenis retribusi, hanya 4 yang mencapai target.
Begitu juga F-PKB, yang menyayangkan karena dari target retribusi 175,79 Milyar, hanya terealisasi 77,25 Milyar.
“Kami tentu tidak dapat menyembunyikan kekecewaan yang dalam terkait pencapaian ini,” tertulis dalam PU Fraksi PKB.
Selain fraksi di atas, baik F-PDIP, F-Gerindra Bintang, dan F-PPP juga menyertakan kurangnya pencapaian target dari sektor retribusi.
Sayangnya, pihak terkait (dalam hal ini bidang parkir Dinas Perhubungan Kuningan) saat coba dikonfirmasi soal kosongnya retribusi parkir, belum ada keterangan. (eki)
Robi Kosasih
25 Juni 2023 at 15:46
Ya konsekwensinya BPK dan mungkin Indpektorat wil.Kuningan harus periksa dengan benar, sampai dilaoangan. Salah satu potensinya di jalur jalan Siluwangi sampai Tamkot saja sminimal sehari semalam 1,5 juta bersih bisa masuk kas daerah, berarti sebulan minimal 40 jutaan Itu diluar parkir ditempat khusus lahan milik persahaan