KUNINGAN (MASS) – Cahaya dari lampu menciptakan lebih banyak pantulan dan efek silau saat malam hari. Terlebih lagi, pantulan sinar silau dari lampu di jalanan dapat datang dari segala arah, baik dari lampu depan mobil, lampu lalu lintas, maupun lampu jalan.
Hal inilah yang seringkali menyebabkan berkendara di malam hari menjadi sangat tidak nyaman bahkan cenderung berbahaya.
Bagaimana reaksi mata terhadap cahaya?
Pupil mata bekerja seperti aperture kamera. Pupil mata normal berbentuk bulat sempurna dan berwarna hitam, yang berfungsi untuk menentukan seberapa banyak cahaya yang masuk dan ditangkap oleh mata.
Pada kondisi gelap atau minim cahaya pupil akan membesar sehingga lebih banyak cahaya yang sampai ke retina untuk menunjang penglihatan. Sebaliknya, dalam kondisi terang pupil akan mengecil untuk membatasi cahaya yang masuk pada retina.
Lalu, apa yang terjadi jika terlalu banyak cahaya masuk ke mata? Mata akan merasa silau dan pandangan menjadi tidak nyaman, bahkan lensa dan retina mata bisa rusak. Pantulan sinar silau dari lampu di jalanan yang datang dari segala arah secara tiba-tiba seringkali menyebabkan berkendara di malam hari menjadi sangat tidak nyaman bahkan cenderung berbahaya.
Lindungi mata anda dari sinar berbahaya dengan lensa khusus untuk berkendara. Pada siang hari anda dapat menggunakan lensa adaptif atau lebih dikenal dengan lensa photochromic untuk meminimalisir silau dari cahaya matahari.
Sedangkan malam hari, anda dapat menggunakan lensa dengan perlindungan Anti-Glare atau anti pantul yang dapat membantu menyaring cahaya yang masuk pada mata sehingga penglihatan tetap fokus saat berkendara. Seperti Lensa Crizal Drive by Essilor atau Lensa MVO Funtastic Four by Optik Zolaris.
Informasi lebih lanjut dapat mengunjungi http://optikzolaris.com atau follow @optizolaris di instagram. (Ad)