KUNINGAN (MASS) – Khitanan Cup Gistiana Iyan Firgiyawan yang dilakukan di lapangan sepakbola Katapang Desa Kramatmulya Kecamatan Ciawigebang, berlangsung seru.
Turnamen yang diikuti oleh 4 tim itu, fourfeo, jadi ajang seru untuk silaturahmi dan hiburan. Dan pada ajang ‘adu’ sepakbola ini, di awal mempertemukan tuan rumah Perseka dan Pioneer FC. Perseka, tumbang di tangan lawan 2-1.
Hari kedua, tim yang bertanding adalah Braya FC ( Alumni ponpes Modern Al-Ikhlash Ciawilor Kecamatan Ciawigebang) melawan Putra Wage FC Desa Taraju Kecamatan Sindangagung, Kamis (26/5/2022) kemarin.
Kedua tim menampilkan susunan pemain terbaik dari PW FC sendiri banyak menampilkan pemain muda mereka seperti penjaga gawang Iman, serta dikawal oleh 4 bek tangguh Agun Zibon, Agus, Joko, Faja.
Sedang di lini tengah, mereka mengandalkan Kasbu, Adit, Nazib, serta di depan PWFC mengandalkan trio LDA yaitu Lurah, Deyong dan Andri, dengan formasi 4-4-3
Sedangkan Braya FC sendiri terlihat komplit, dengan wajah-wajah yang tampak tidak asing seperti Chule, Agie, Ridho, Cusmin dan yang lainnya, walaupun masih minus beberapa pemain muda.
Jalannya pertandingan…..
Babak pertama begitu menegangkan, jual beli serangan antar kedua tim membuat ratusan penonton yang menyaksikan pertandingan tersebut banyak berteriak histeris, apalagi PWFC menampilkan permainan ciamik tiki-taka ala Taraju terlihat begitu menggemaskan
Meski begitu, Braya FC yang menggunkan formasi 4-4-3, banyak menguasai lini tengah dengan baik, apalagi setelah Fauzi alias mas Al ditarik dan digantikan oleh Agus untuk mengatur lini serang Braya FC.
Meski jual beli serangan, disayangkan blunder penjaga gawang Yana membuat Braya FC tertinggal di menit 25 setelah Zumapo pemain pengganti PWFC berhasil memanfaatkan kesalahan tersebut. Skor 1-0 tidak berubah sampai babak pertama selesai.
Babak kedua dimulai, Braya FC mengganti formasi menjadi 3-5-2. Delon yang kembali cidera digantikan Arafat dan berduet dengan Epul si lincah mungil asal Awirarangan.
Dengan perubahan formasi ini, menempatkan 5 gelandang di Braya FC, Mamat, Agus, Jack Sparow, Irpan Erdian dan Diara yang digeser ke tengah setelah bek tengah memasukan Ageng yang diduetkan dengan sang Kapten legendaris Tebe alias H Maguire.
Tertinggal 0-1, Braya FC bermain dengan semangat tinggi dan membuatnya berhasil comeback dengan apik Braya FC. Comeback ini, diawali dengan tendangan pinalti Epul di menit 65 kemudian Arafat dimana kedua pemain tersebut memberikan brace bagi Braya FC sehingga menang telak dengan skor 4-1.
Kemenangan itu sendiri tidak lepas dari Brayawati [ sebutan untuk fans Braya FC], ibu-ibu yang tidak suka arisan tersebut terus bernyanyi dan berteriak untuk memberikan semangat kepada suami-suami mereka.
Fourfeo ini sendiri diikuti oleh 4 tim yaitu Perseka FC sebagai tuan rumah kemudian Pioner FC, Braya FC dan juga PW FC, sistem yang digunakan adalah 4 hari pertandingan dan 1 hari libur, dimana di hari pertama Pioneer FC berhasil menang melawan Perseka, dan di hari kedua Braya FC berhasil memenangkan pertandingan.
Perebutan juara ke 3 sendiri akan kembali dilaksanakan pada hari Jumat 27 Mei mempertemukan Perseka FC VS PW FC, dan final direncanakan akan digelar pada tanggal 29 Mei antara Braya FC vs Pioner FC. (eki)