KUNINGAN (MASS)- Sepekan menjelang lebaran, Bupati Huningan H Acep Purnama melakukan monitoring ketersediaan bahan pokok berikut mengecek harganya.
Bukan hanya bupati, tapi juga Wabup HM Riddho Suganda, Sekda Dr Dian Rachmat Yanuar dan unsur Forkopimda serta tim pengendali Inflasi Daerah Kuningan.
Mereka dipecah tiga tim dan menyisir ke pasar-pasar tradisional dan juga ke ritel modern skala besar, di antaranya Pasar Baru Kuningan, Pasar Cilimus.
Kemudian,Pasar Ciawigebang, Pasar Luragung, Toserba Surya Kuningan, dan Toserba Yogya Kuningan. Mereka terlihat kompak.
Adapun pembagian rombongan itu terdiri, Bupati Kuningan bersama-sama Ketua DPRD Kuningan dan Kapolres Kuningan disertai Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kuningan.
Kemudian, Kabag Perkenomian dan SDA Setda Kuningan, Kanit PS II Ekonomi Sat Intelkam Polres Kuningan, dan unsur Sekretariat TPID Kuningan, dengan lokasi sasaran Toserba Surya dan Pasar Cilimus.
Sementara rombongan Wabup Edo bersama-sama Dandim 0615/Kuningan dan Ketua Pengadilan Megeri Kuningan disertai Kadis Perikanan dan Peternakan Kuningan, Kasatpol PP Kuningan dan unsur Sekretariat TPID Kuningan, dengan lokasi sasaran Toserba Yogya Cijoho dan Pasar Luragung.
Sedangkan rombongan Sekda Dian bersama-sama Kepala Kejaksaan Negeri Kuningan disertai Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian Kuningan, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kuningan, dan Unsur Sekretariat TPID Kuningan, dengan lokasi sasaran pasar baru kuningan dan pasar ciawigebang
Adapun kegiatan monitoring bahan pokok bertujuan untuk menjaga ketersediaan bahan pokok, menjaga stabilitas harga bahan pokok, menjaga kelancaran distribusi bahan pokok.
Kemudian membantu mengendalikan inflasi daerah Kabupaten Kuningan . Adapun komoditi bahan pokok yang menjadi sasaran monitoring dan pengawasan yaitu komoditi yang tingkat permintaannya tinggi, seperti beras, telur, minyak, gula, daging ayam, daging sapi, bawang merah , bawang putih, cabai rawit dan sayuran.
Terutama yang perlu diperhatikan sekali kenaikan harga pada daging ayam, karena paling tinggi permintaannya.
Bupati Acep menghimbau kepada para produsen ataupun supllier bahan pokok agar tidak menjual bahan pokok dengan harga yang dinilai tidak wajar.
“Justru di tengah situasi sulit akibat pandemi covid-19 ini harus bisa berempati terhadap masyarakat konsumen,” ucap Acep.
Begitu juga, diimbau kepada masyarakat agar menerapkan pola hidup hemat dan sehat. Oleh karena itu, perlunya sinergitas antara pemerintah daerah, pelaku usaha dan masyarakat dalam menciptakan stabilitas ekonomi daerah.
Disamping itu, bupati kuningan meminta juga kepada masyarakat Kuningan yang sedang merantau untuk tidak mudik demi menjaga stabilitas kondisi kesehatan keluarga masing-masing.
“Karena tidak ada yang tahu siapa-siapa saja yang berpotensi menjadi carrier, lebih baik antisipasi daripada mengobati,” sebutnya.
Sehingga pada Hari Raya Idul Fitri maupun pasca lebaran, tidak diharapkan adanya gejolak ekonomi dan kesehatan di Kabupaten Kuningan. (agus)