KUNINGAN (MASS) – Koperasi sebagai benteng ekonomi masyarakat menengah kebawah ternyata tidak selalu bisa bertahan dengan zaman. Terbukti dari 145 koperasi dibawah naungan Dewan koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Kabupaten Kuningan, hanya 65 saja yang sehat.
Dekopinda sendiri merupakan wadah gerakan koperasi yang ada di Kabupaten Kuningan. Tugasnya, membina koperasi-koperasi yang ada di Kabupaten Kuningan melalui pendidikan. Bisa dibilang, Dekopinda merupakan partner kerja Dinas Koperasi yang memiliki wewenang dan kewajiban membina secara teknis dan garis koordinasi secara pemerintah.
Sekertaris Dekopinda, H Endang saat ditemui di tempat kerjanya menyebutkan beberapa Indikator koperasi yang disebutnya sehat.
“Tentu pengurusnya ada, usahanya di bidang apapun jalan, lalu bisa menyelenggarakan RAT (Rapat Anggota Tahunan),” paparnya Selasa (17/12/2019).
Adapun badan usaha yang dimaksud, tentu bermuara dari simpan pinjam. Namun koperasi juga dapat membuat anak usaha real, seperti warung serba ada ataupun usaha lainnya.
Dari pemaparannya, di Kuningan sendiri jumlah koperasi sendiri mencapai 535, namun yang terdata sebagai anggota tidak sampai setengahnya.
“Tapi yang sehat memang gak banyak juga, perbandingannya bisa kita ambil dari anggota dekopinda,” terangnya.
H Endang menuturkan bahwa dari catatan terakhir, RAT yang melibatkan dinas pun hanya 90 koperasi dari total naungan yang lebih dari 500 tersebut.
“Secara yuridis memang seharusnya setiap koperasi yang berbadan hukum masuk keanggotaan, namun ya kenyataan di lapangan lebih banyak yang tidak jadi anggota,” terangnya. (eki)