KUNINGAN (MASS) – Ketua DPC Gerindra Kuningan H Dede Ismail S IP menanggapi dengan santai hasil survey yang diekspos lembaga Jamparing Research, Sabtu (18/3/2023) siang ini.
Deis, sapaan akrabnya, mengaku meski dalam survey Jamparing suara Partai Gerindra menurun, namun ia menegaskan itu bukan hasil yang sebenarnya.
“Kalau bagi Gerindra, gak akan galau. Hasil survey itu, kita jadikan motivasi untuk perbaikan, yang penting kan hari H nya, kita bisa memenangkan Pemilu Kabupaten Kuningan,” kata Deis.
Ketua Gerindra Kuningan itu menegaskan, hasil survey belum tentu kebenarannya dalam Pemilu. Ia mencontohkan, hasil survey 2019 di Kuningan banyak yang tidak presisi. Gerindra sendiri, bahkan hanya ditaksir nambah 1 kursi, nyatanya malah nambah 3 kursi dan kini jadi pemilik 7 kursi di DPRD.
“Kalo menurut pandangan saya, bagi Gerindra masalah kredibilitas dari lembaga survey ini juga kan hanya lembaga sampling, margin eror nya 2,83% masih bisa berubah, apalagi beda nilainya (presentasinya) tipis,” sebut Deis.
Terlebih, dari survey itu masih banyak yang masih belum menentukan pilihan, undecided voter 33,75 % dan Golput 1,08%. Harusnya, saran Deis, survey Jamparing disandingkan dengan lembaga survey yang kredibilitasnya sudah nasional.
Baca : https://kuninganmass.com/pks-kalahkan-pdip-hasil-survei-jamparing-research/
Selain berkaca dari pengalaman, Deis juga menjelaskan beberapa faktor yang membuat Gerindra terus optimis, percaya diri, menyongsong Pemilu 2024 mendatang.
“Tidak semestinya kita harus yakin terhadap hasil survey, karena yang sudah-sudah hasilnya gak jelas juga hasil perolehan Pemilunya,” ujarnya.
Meski begitu, dari survey ini, lanjut Deis, pertama yang harus dilakukan adalah para ketua partai meresponnya dengan menyiapkan struktur partai, mesin partai mulai dari tingkat DPC, PAC sampai ranting dengan matang.
“Kedua, besok tuh dalam penjaringan legislatif, harus menyiapkan calon yang mumpuni, dedikasi, berkualitas, punya kredibilits dan (punya) isitas,” ujarnya dengan nada guyon tapi serius untuk poin isitas (punya modal).
Khusus bagi Gerindra, ia optimis karena punya calon Presiden sendiri, H Prabowo Subianto. Ia percaya akan ada lagi cocktail efek bagi partainya di Kabupaten Kuningan.
“Keempat, Gerindra optimis (karena) mesin partainya ada semua, ranting, PAC, dan 9 sayap partai. Kita optmis aja, biarkan anjing menggonggong kafilah tetap berlalu,” tuturnya.
Di akhir, Deis juga memberi saran bagi lembaga survey Jamparing Research. Harusnya, saat rilis itu mereka mengunang ketua-ketua partai agar kredibilitas mereka tidak diragukan dan dapat menjelaskan secara langsung, metode penelitiannya, pengambilan samplingnya dan lain sebagainya.
Dengan begitu, kata Deis, bisa meredamkan kecurigaan dari hasil survey. Apalagi, survey dengan jumlang sampling yang banyak, membutuhkan biaya yang besar.
“Gak tau dananya darimana, kan gak murah. Paling sedikit 50juta mah abis,” kata Deis.
Untuk menghilangkan kecurigaan, kata Deis, bukan hanya mengundang ketua-ketua partai, ia juga mengajak para ketua partai patungan untuk membiayai survey. Dengan begitu, hasil survey jadi keliatan independen dan tidak diragukan.
Deis bahkan nampak siap kalo harus papatungan dari partai-partai. Ia mencontohkan, nanti partai patungan membiayai survey, pasca caleg-caleg ditetapkan.
“Bila perlu, nanti papatungan partai politik kalo memang diragukan (hasil surveynya),” sebut Deis. (eki)