KUNINGAN (MASS) – Di balik ketenangan Desa Kertawirama, Kecamatan Nusaherang, hujan deras pada Minggu, (12/1/2025), menyisakan ancaman yang tak terlihat sebelumnya. Saluran drainase yang tersumbat tak mampu menampung air, memicu longsor yang merusak TPT di jalan raya dan menyeret material hingga menghantam warung milik Bapak Ahyar (63).
Lebih detailnya, insiden tersebut terjadi pada Minggu malam, (12/1/2025), sekitar pukul 21.30 WIB, di Jalan Raya Nasional Kuningan – Ciamis, tepatnya di RT. 004 RW. 005 Dusun Pahing, Desa Kertawirama, Kecamatan Nusaherang, Kabupaten Kuningan. Kejadian itu telah dilaporkan pada Senin, (13/1/2025), pukul 07.54 WIB.
Menurut Kepala Pelaksana BPBD Kuningan, Indra Bayu Permana, S.STP, bencana longsor itu tidak menyebabkan korban jiwa. Namun, longsoran tanah merusak TPT (Tempat Penahan Tanah) yang berada di belakang warung milik Bapak Ahyar, yang dihuni oleh dua kepala keluarga dan lima jiwa.
“TPT yang longsor berukuran panjang 10 meter, tinggi 4 meter, dan lebar 1,5 meter. Jarak antara bangunan warung dengan titik longsor hanya sekitar 0,5 meter,” ujarnya, Selasa (14/1/2025).
Selain itu, longsor juga menyebabkan saluran drainase yang ada di jalan raya tersumbat. Berdasarkan hal tersebut, sumbatan itu menyebabkan air hujan tidak bisa mengalir dengan baik, sehingga memperburuk situasi dan memicu longsor lebih lanjut.
Ia menerangkan, pada Minggu sore, 12 Januari 2025, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat mengguyur kawasan ini sejak pukul 15.45 WIB. Hujan deras mengakibatkan saluran drainase penuh, yang kemudian tidak mampu menampung aliran air. Akibatnya, TPT di lokasi longsor, yang berada di atas saluran air, ikut longsor pada pukul 21.30 WIB.
Sebagai respons cepat, aparat Desa Kertawirama bersama aparat Kecamatan Nusaherang, TNI, POLRI, dan BPBD Kabupaten Kuningan langsung melakukan koordinasi untuk menangani situasi tersebut. BPBD Kuningan mengirimkan tim assessment untuk mengevaluasi kondisi di lapangan.
“Kami telah mengirimkan tim untuk melakukan assessment langsung di lokasi, sementara itu, pembersihan material longsoran terus dilakukan oleh aparat desa dan masyarakat secara gotong royong,” terangnya.
Proses pembersihan tersebut, dimulai sejak Senin pagi, (13/1/2025), pukul 07.00 WIB, dan hingga pukul 10.00 WIB, masih terus berlangsung. Untuk membantu proses penanganan lebih lanjut, ada beberapa kebutuhan darurat yang diperlukan, yaitu karung dan logistik untuk mendukung kegiatan pembersihan dan mitigasi lebih lanjut. (argi)