KUNINGAN (MASS)- Lama tak terdengar, Tim Sapu Bersih Pungutan Liar ( Saber Pungli ) Kabupaten Kuningan menggelar sosialisasi Saber Pungli kepada para Kepala Sekolah dan Bendahara SMP/SMA se-Kabupaten Kuningan pada Kamis (16/3/2019). Kegiatan digelar di Wisma Permata Kuningan.
Komitmen Pemkab Kuningan bawah kepemimpinan H. Acep Purnama dan M. Ridho Suganda terhadap Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) tidak setengah-setengah, terbukti dengan konsistensi terhadap sosialisasi kepada berbagai elemen.
Ketua Pelaksana Sosialisasi yang juga Wakapolres Kuningan Kompol Agus Syafrudin, menjelaskan tujuan sosialisasi ini sebagai upaya pemberantasan secara tegas, terpadu, efektif dan menimbulkan efek jera. Namun pemahaman tentang pungli tidaklah sama, sosialisasi untuk memberi gambaran kepada kepala sekolah dan bendahara agar terhindar dari praktek pungli.
“Diharapkan dengan adanya sosialisasi ini dapat diketahui apa yang boleh dan tidak boleh dikerjakan terkait dengan pungli dan berkomitmen bersama untuk mewujudkan tidak ada lagi pungli di Kuningan,” katanya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Kuningan DR. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si dalam sambutannya menjelaskan pungutan liar atau pungli adalah biaya di tempat yang tidak seharusnya biaya dikenakan atau dipungut, pungli merupakan praktek kejahatan atau pidana.
Pungli dapat merusak tatanan pemerintahan, keluarga dan karier. Praktik pungli telah merusak sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, sehingga perlu upaya pemberantasan secara tegas, terpadu, efektif, efisien dan mampu menimbulkan efek jera.
Pungli adalah suatu cermin kebobrokan prilaku mental dan spiritual. Adapun bentuk praktik pungli di jaman era keterbukaan seperti sekarang ini pasti terendus bagi siapapun yang menjadi korban ataupun yang terlibat. Oleh sebab itu Pemerintah Republik Indonesia telah membentuk Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar melalui Perpres Nomor 87 tahun 2016.
Dengan telah dibentuknya satgas saber pungli maka hal-hal yang berurusan dengan pungutan yang tidak resmi akan segera ditiadakan. Sehingga dengan keterpaduan koordinasi dan kerjasama dari semua pihak diharapkan operasi pemberantasan pungli ini dapat berjalan dengan efektif.
Sosialisasi saber pungli ini sangat menekan untuk membangun pelayanan public yang bersih dan mudah diakses, dan tidak akan segan-segan menindak langsung para operator pelayanan public yang masih bermain-main dengan praktik pungutan liar. Tutup Dian. (agus)