KUNINGAN (MASS) – Dalam menerima unjuk rasa sekitar 25 mahasiswa KAMMI Kuningan, Ketua DPRD Rana Suparman menyinggung utang pemerintahan sebelumnya yang mencapai Rp4000 triliyun.
“Kita dukung kepedulian terhadap kestabilan nilai tukar rupiah ini. Tapi kita juga harus objektif. Jangan sampai isu ini dijadikan komoditas politik,” pinta Rana dihadapan mahasiswa.
Satu contoh utang masa lalu lebih besar dari utang pemerintahan sekarang. Ia juga menyebutkan kesiapannya untuk mencegah Chevron masuk ke proyek geothermal Ciremai, tak seperti gubernur Jabar sebelumnya.
“Kami juga mendukung ekspor impor yang tidak memberikan ruang korupsi. Jangan seperti kasus impor daging sapi,” tandasnya.
Rana menegaskan, gejolak sekarang tidak seperti krisis yang terjadi saat orde baru ketika Soeharto mau jatuh. Sekarang pemerintah pusat sedang mengatasi masalah nilai tukar rupiah agar menguat.
Pantauan kuninganmass.com, aksi mahasiswa mendapat penjagaan ketat dari puluhan aparat. Di dewan sendiri kala itu sedang paripurna APBD perubahan. (deden)
You May Also Like
Headline
KUNINGAN (MASS) – “Rapat” pimpinan DPC PDI Perjuangan yang digelar secara “darurat” di Hotel Purnama, Sabtu (19/9/2020), tidak diketahui oleh M Ridho Suganda. Padahal...
Education
KUNINGAN.- Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Al-Ihya Kuningan menggelar diskusi edukasi kepemudaan. Edukasi tersebut dilaksanakan dengan tema “Peran Pemuda dalam Lingkungan”. Hadir...
Government
KUNINGAN (MASS) – Pengurus Besar Paguyuban Pasundan menggelar Sawala Budaya (Kongres) ke-43 secara virtual, Sabtu (22/8/2020). 1306 peserta yang merupakan pamilon (utusan) cabang, komda,...
Netizen Mass
KUNINGAN (MASS) – Kritik pada hakikatnya merupakan tanggapan atau pembongkaran terhadap realitas dengan mempertimbangkan baik dan buruknya serta ia mampu untuk menemukan solusi atas...