CIWARU (MASS) – Sebanyak 30 guru SD dari SDN 1, 2, dan 3 Desa Garajati Kecamatan Ciwaru, mengikuti pelatihan Spade-Mat yang digelar baru-baru ini di Garajati.
Pelatihan itu, digelar tim pengabdian masyarakat Prodi Pendidikan Matematika Uhamka, untuk mendorong pembelajaran matematika agar disenangi siswa.
Matematika sendiri, memang punya kesan yang tidak terlalu disukai. Karena hal itu, berbagai inovasi pembelajaran harus dilakukan mulai dari penggunaan media dan alat peraga, metode pembelajaran serta cara lainnya.
Pelatihan yang mengusung Spade-mat dengan peserta guru itu m, digelar tim yang diketuai Dr Samsul Maarif M Pd.
Mengutip matematikawan Hongaria Zoltan Paull Dienes, kata Syamsul Maarif, Zoltan menekankan pembelajaran matematika melalui 3 cara, yaitu : games atau permainan, songs atau nyanyian dan dances atau gerakan/tarian.
“Konsep pembelajaran SPADE-MAT sendiri mengadopsi dari konsep pembelajaran Dienes yang berarti Sing, Playing, Analizing, Discussing, dan Evaluating, sementara kata MAT adalah singkatan dari matematika,” jelasnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (19/2/2022) pagi.
Dalam pelatihan itu, ada tiga materi utama yang diberikan. Pertama adalah materi temtang bagaimana mengajarkan konsep matematika melalui Sing atau bernyanyi, dengan pemateri pertama adalah Edi Supriadi M Pd.
Dalam pelatihan itu, Edi memberikan lagu-lagu matematika yang kemudian dinyanyikan bersama para peserta. Beberapa lagu itu adalah lagu segi empat dengan menggunakan lirik helly, tangga satuan dengan menggunakan lirik naik-naik ke puncak gunung, dan beberapa lagu lainnya.
Bahkan, dalam sesi akhir penyampaian materi, para peserta diminta berkreasi membuat lagu matematika atau boleh dengan tema yang lain.
Kaprodi Pendidikan Matematika FKIP Uhamka Metya Dwi Kurniasih MPd juga memberikan materi untuk guru-guru tersebut. Materi yang diberikan, adalah tentang bagaimana mengemas materi dan soal yang diberikan kepada siswa melalui games atau permainan.
Dicontohkan, misalnya dengan teka-teki silang angka, menyusun kalimat dengan menggunakan konsep diagram kartesius, mencari angka yang habis dibagi dengan games divisible by, menyusun puzzle terintegrasi dengan IPA/IPS dengan matematika dan lainnya.
Lalu, materi terakhir disampaikan langsung ketua tim Dr Samsul Maarif M Pd. Syamsul, memaparkan materi tentang bagaimana mengajarkan matematika dengan dance atau gerakan. Salah satunya adalah mengajarkan konsep KPK (Kelipatan Persekutuan Terkecil) dengan gerakan yang dikenal dengan senam KPK.
Caranya, lanjut Samsul, setiap kelipatan 2 angkat tangan kanan, setiap kelitapatan 3 angkat tangan kiri, dan setiap kelipatan 4 anggukan kepala, hitungan berjalan hingga 12.
Diakhir acara dilakukan diskusi dan evaluasi, semua peserta diminta untuk berkelompok dan membuat kreasi lagu matematika, permainan menyusun kalimat dan teka-teki angka.
Peserta tampak antusias dengan adanya kegiatan ini, karena mendapatkan hal yang baru dan inovatif dalam pembelajaran matematika. Diharapkan, kegiatan ini rutin dilaksanakan dan akan dijadwalkan minimal setiap tengah semester dan selesai akhir semester. (eki)