KUNINGAN (MASS) – Pemandangan tidak biasa terlihat di halaman kantor Dinas Perhubungan, Selasa (5/3/2019) siang. Puluhan pegawai dinas tersebut ramai-ramai menaiki angkot dengan tujuan Pasar Baru Kuningan.
Sedikitnya 7 angkot yang ditaiki para pegawa Dishub. Kepala Dishub, Dr Deni Hamdani pun turut menaikinya. Bahkan di situ hadir Bupati H Acep Purnama bersama pendampingnya M Ridho Suganda yang juga ikut rombongan.
“Sekarang ini launching program ‘ASN Nyaah ka Masyarakat’. Kita akan rutinkan minimal tiap bulan untuk menumpangi angkot dan berbelanja di Pasar Baru pas jam istirahat,” kata Deni Hamdani.
Dengan cara ini, imbuhnya, aparatur pemerintah diajak untuk terbiasa berbelanja ke pasar tradisional dengan memanfaatkan angkot yang mulai ditinggalkan. Dengan begitu mereka akan terbantu lantaran angkot dan pasar tradisional tetap hidup ditengah gerusan angkutan dan pasar modern.
“Kita itu (ASN) pelayan masyarakat. Dengan cara ini diharapkan jadi salah satu upaya perbaikan nasib masyarakat, khususnya para sopir angkot dan pedagang pasar tradisional. Sehingga ASN tidak seperti menara gading,” ungkapnya.
Deni bersyukur respon instansi lain positif terhadap program ‘ASN Nyaah ka Masyarakat’. Sebanyak 17 dinas lingkup Pemkab Kuningan sudah menyatakan siap untuk melakukan kegiatan serupa setelah dishub.
“Besok giliran Dinas Lingkungan Hidup. Sama seperti ini. Naik angkot dan belanja ke pasar tradisional. Berlanjut ke SKPD lain sampai 17 dinas. Jadi tiap harinya akan selalu ada, sampai dinas yang awal kebagian giliran lagi,” jelas Deni.
Menyangkut alat transportasi dan pasar tradisional ini, Bupati Acep Purnama menegaskan, perlunya mencari solusi yang dinilai komprehensif. Dia mengakui seiring perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, angkot dan pasar tradisional dihadapkan pada tantangan baru.
“Nah, kita harus berpikir arip dan bijaksana. Tidak saling merugikan, melainkan saling menguntungkan. Dengan program ‘ASN Nyaah ka Masyarakat’ ini jadi salah satu solusi. Program ini selaras dengan visi Kuningan MAJU dimana ada ‘Makmur’ dengan menolong permasalahan masyarakat,” ucapnya.
Diakui Acep 2014 silam sempat ada program larangan ASN memakai kendaraan pribadi ke kantor tiap hari Kamis. Maksudnya agar bisa kembali memanfaatkan angkot. Namun program tersebut berhenti ditengah jalan.
“Sekarang kita hidupkan dengan program ‘ASN Nyaah ka Masyarakat’. Kita beri contoh kepada masyarakat bagaimana menjadi aparat berjiwa nu sajati. Sederhana, bertutur kata sopan, peduli, cepat tanggap,” seru orang nomor satu di kota kuda ini. (deden)