KUNINGAN (MASS) – Risetindo Barometer melakukan kegiatan hitung cepat (quick count) pada tanggal 27 November 2024 yang bersumber dari rekapitulasi online oleh web : pilkada2024.kpu.go.id, dengan menggunakan jumlah metode sampling sebanyak 1000 TPS secara acak yang tersebar secara proporsional di 32 kecamatan di Kabupaten Kuningan.
Hasilnya secara umum paslon 01 Dian – Tuti memperoleh suara sebesar 40.55%, kemudian paslon 02 Ridho – Khamdan memperoleh suara sebesar 34.75% dan paslon 03 memperoleh suara sebesar 24.70%. Data tersebut disampaikan langsung Direktur Risetindo Barometer Asep Saepudin.
“Jika melihat kekuatan dukungan dari gabungan koalisi parpol di parlemen yang mengusung masing-masing pasangan calon, saya menghitung paslon 01 Dian – Tuti didukung oleh partai Golkar sebanyak 7 kursi, PKS sebanyak 7 kursi, Gerindra sebanyak 6 kursi, Nasdem sebanyak 3 kursi dengan total sebanyak 23 kursi jika dikonversi terhadap dukungan suara maka total suara sebanyak 46%,” awalnya memulai paparan.
Kemudian paslon 02 Ridho – Kamdan didukung oleh partai PDIP sebanyak 9 kursi, PPP sebanyak 4 kursi dan Demokrat sebanyak 3 kursi dengan total 16 kursi jika dikonversi terhadap dukungan suara maka total suara sebanyak 32%. Sementara Paslon 03 Yanuar – Udin didukung oleh partai PKB 8 kursi dan PAN sebanyak 3 kursi jika dikonversi terhadap dukungan suara maka total suara sebanyak 22%.
“Melihat pola sebaran tersebut diatas, jika saya bandingkan dengan hasil Pilkada Kabupaten Kuningan yang diperoleh pada tanggal 27 November 2024 di masing-masing pasangan calon versi quick count yang dilakukan oleh Risetindo Barometer pada dasarnya memiliki gambaran hampir mengikuti pola sebaran proporsi % suara dukungan partai politik pengusung masing-masing pasangan calon,” tuturnya.
Dilihat dari komposisi perolehan masing-masing pasangan calon, paslon 01 yaitu Dian – Tuti yang didukung oleh 46% suara koalisi parpol memperoleh hasil di pilkada versi quick count sebesar 40.55%, sesuai dengan dukungan parpol paslon 01 yaitu Dian – Tuti unggul dari paslon lain namun demikian masih belum linier dengan perolehan hasil di pilkadanya, terdapat gap sekitar – 5.45%. Artinya, kata Asep, masyarakat yang memilih partai di pileg yang masuk koalisi paslon 01 terjadi split dukungan terhadap pasangan calon yang diusung parpol 01.
Kemudian, lanjutnya, paslon 02 Ridho – Khamdan yang didukung oleh 32% suara koalisi parpol memperoleh hasil di pilkada versi quick count sebesar 34.75% , sesuai dengan dukungan parpol paslon 02 yaitu Ridho – Khamdan berada pada urutan kedua dari paslon lain namun demikian ada tambahan sebanyak + 2.75% masyarakat yang tidak memilih partai di pileg yang mengusung paslon 02 tetapi memilih paslon 02. Hal ini, jelas Asep, bisa disebabkan karna faktor figuritas, kedekatan dengan paslon dan sebagainya.
“Hal yang sama untuk paslon 03 yaitu Yanuar – Udin yang didukung oleh 22% suara koalisi parpol memperoleh hasil di pilkada versi quick count sebesar 24.70%, sesuai dengan dukungan parpol paslon 03 yaitu Yanuar – Udin berada pada urutan ketiga dibandingkan paslon lain namun demikian ada tambahan sebanyak + 2.70% masyarakat yang tidak memilih partai di pileg yang mengusung paslon 03 tetapi memilih paslon 03, hal ini bisa disebabkan memilih karna faktor figuritas, kedekatan dan sebagainya,” paparnya. (eki)