KUNINGAN (MASS)- Pendidikan agama merupakan hal yang penting bagi semua manusia yang masih dalam masa pertumbuhan karena agama merupakan pedoman bagi semua umat manusia dalam menjalani kehidupan.
Pendidikan agama berperan sangat penting dalam pembentukan karakter dan cara bersikap, seperti teruang dalam Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2007 tentang pendidikan agama dan pendidikan keagamaan dengan ketentuan umum pasal 1.
Pada poin itu berisi bahwa Pendidikan agama adalah pendidikan yang memberikan pengetahuan dan membentuk sikap dan kepribadian peserta didik dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat dan atau bernegara.
Namun pada zaman sekarang kurangnya pendidikan agama yang diterapkan pada anak-anak sekolah dasar yang dimana pada sekolah dasar merupakan massa pembentukan sikap dan kepribadian anak yang dapat mempengaruhi sikap dan sifatnya nanti ketika dewasa.
Kurangnya pendidikan agama berakibat kepada jatuhnya moral anak bangsa. Hal ini terbukti dengan banyaknya kasus perundungan (bullying) dan kekerasan pada anak.
Sebagai contoh kasus perundungan yang terjadi pada bulan Agustus tahun 2018 di Bandung dimana seorang anak mengalami kekerasan fisik dan perundungan oleh teman sebayanya sehingga mengakibatkan si korban mengalami mogok sekolah karena ketakutan.
Menurut Fitriani (2016) dalam jurnal hukum Samudra Keadilan yang berjudul Peranan Penyelenggara Perlindungan Anak dalam Melindungi dan Memenuhi Hak-Hak Anak, bahwa anak pada dasarnya sesuai dengan kodratnya adalah rentan, tergantung, lugu, dan memiliki kebutuhan-kebutuhan khusus, dan sangat memerlukan bimbingan dari orang tua maupun orang-orang yang ada disekelilingnya.
Oleh karena itu pula anak memerlukan perawatan dan perlindungan yang khusus, baik fisik maupun mental, supaya anak tidak mengalami gangguan mental dan supaya anak merasa bahwa dirinya disayangi dan diperhatikan oleh orang tua ataupun orang-orang disekitarnya.
Perlindungan disini untuk terjaminnya hak-hak anak agar dapat hidup bebas tanpa tekanan atau ancaman, tumbuh dan berkembang dengan semestinya, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat manusia yang seharusnya, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
Penyebab perundungan dan kekerasan biasanya terjadi karena beberapa faktor seperti faktor keluarga (orang tua) yang bermasalah dalam pekerjaannya ataupun kejadian yang membuat harga diri orang tuanya rendah. Faktor diri sendiri yaitu kekurangan dalam fisik, IQ rendah ,perilaku yang beda (pemalu, pendiam, suka mencuri dll).
Karena faktor-faktor tersebut membuat orang lain atau teman temannya melakukan perundungan bahkan bisa menjadi kekerasan. Adapun cara mengatasinya yaitu menguatkan mental korban, menumbuhkan kepercayaan diri korban dengan cara menasihati, memberi motivasi, dan memberikan nilai religius seperti lebih memperdalam ilmu agama, lebih mendekatkan diri kepada Tuhan.
Pendidikan nilai religius sangat penting jika diterapkan di Sekolah Dasar, untuk menanggulangi kasus perundungan ( bullying ) dan kekerasan. Hal ini guna dapat menanamkan moral baik, lebih mendekatkan dengan penciptanya, dan membuat anak untuk selalu perilaku yang bernilai baik, dan akan berpikir kembali dampak yang akan terjadi jika anak tersebut melakukan hal yang akan mereka lakukan, baik ataupun buruknya perilaku tersebut.
Dengan pembiasaan nilai-nilai religius yang diterapkan di sekolah akan membuat anak terbiasa untuk melakukan hal-hal yang baik, juga dapat menumbuhkan rasa kasih sayang terhadap sesama, cinta damai, persahabatan, ataupun saling menghargai akan berbagai perbedaan didalam lingkungan sekolah ataupun diluar lingkungan sekolah.
Bimbingan dan pengawasan guru sangat diperlukan guna untuk menanggulangi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti perundungan, pertengkaran ataupun kekerasan lainnya.
Guru disini sebagai teladan yang pasti setiap tindakan yang dilakukan anak akan menirunya. Selain membimbing, guru juga harus memberikan contoh yang baik seperti saling menghargai, adanya rasa kasing sayang terhadap sesama, dan yang lainnya.
Selain peran guru dalam perkembangan anak, peran yang sangat penting disini adalah peran orang tua. Sebagian besar banyak orang tua yang tidak memiliki sikap bertanggung jawab terhadap moral anak, hanya sebagian orang yang menghkawatirkan penyimpangan moral anak.
Dalam hal ini peran orang tua sangat dibutuhkan dalam perkembangan anak, karena keluarga adalah pondasi utama dalam perkembangan anak.
Keluarga adalah tempat pertama anak untuk bersosialissi. Peran orang tua disini yaitu untuk mengarahkan, mengawasi dan membimbing anak dalam segala hal.
Attaupun jika melarang untuk melakukan sesuatu, orang tua harus memberikan alasan kenapa hal tersebut dilarang. Kemudian, memberikan pengertian jika hal tersebut dilakukan maka dampak negatif apa yang akan mereka dapatkan.
Dalam bergaul pun pun harus diperhatikan karena sebagian anak melakukan.****
Penulis : Gisa Eka Mahrani
Mahasiswa PGSD FKIP Tingkat 3E Universitas Kuningan 3E/ Semester 5