Connect with us

Hi, what are you looking for?

Kuningan Mass

Netizen Mass

Pemilu dalam Ruang Publik dan Teori Aksi Komunikatif Jürgen Habermas

KUNINGAN (MASS) – Entah nama apa yang pantas selain pemilu serentak presiden dan legislatif kemarin, pesta demokrasi kah, perebutan kekuasaan kah, atau sebagai ajang pamer suara atau hanya drama ftv, tak ada yang lebih menarik selain drama Hamlet prince of Denmark.

Dalam jurnal titik temu vol 5 nomor 2, terdapat tiga aspek makna demokrasi di antaranya: aspek prosedural memiliki makna yang meliputi substansi dan partisipasi. Prosedural meliputi kompetisi, akuntabilitas dan aturan hukum. Substansi bermakna bahwasanya demokrasi menjaga hak dan kebebasan sipil, begitupun dengan berkurangnya kesenjangan dan ketidak setaraan  dalam bidang politik ekonomi dan sosial. Dan dari segi hasil demokrasi harus menjadi sistem yang responsif, sistem demokrasi yang tidak responsif akan gagal memenuhi tugas utamanya yakni memenuhi kedaulatan rakyat.

Maka dari itu Cak Nur meyakini dimensi substansi dan hasil merupakan dimensi paling pokok, tapi ia pun menyadari bahwasanya tanpa dimensi prosedural dua dimensi yang lainnya tidak akan tercapai. Namun, masalahnya adalah dimensi prosedural terlalu mendominasi praktik politik modern. Sehingga dimensi yang lainnya menjadi terlantar. Dan inilah yang menjadi cermin, negara demokrasi besar seperti India sebagian masyarakatnya masih hidup di bawah garis kemiskinan.

Contoh di atas adalah salah satu keboborkan yang lumrah terjadi. Kemudian, signifikasi itu dapat kita fahami melalui demokrasi deliberatif, term deliberatif berasal dari kata deliberatio, atau deliberasi yang memiliki makna konsultasi, musyawarah atau menimbang-nimbang. Demokrasi yang memiliki sifat deliberatif ialah yang memerintah sesuai harapan yang diperintah (regierung de regierten). Diskursus publik yang dilakukan dalam proses pembentukan kebijakan yang berangkat dari opini publik. Sehingga demokrasi deliberatif menginginkan partisipasi warga negara dalam berbagai kontestasi politik.

Dari tiga dimensi di atas, kita dapat menemukan korelasinya terhadap demokrasi deliberatif. Pemilu sebagai dimensi prosedural dalam mencapai dimensi substansi dan hasil sebagai pokok dari demokrasi tersebut. Akan tetapi pemilu yang telah terealisasikan pada tanggal 19 April 2019 kemarin merupakan sebuah momen periodik yang melahirkan berbagai macam isu yang menjadi pembahasan masyarakat. Di sini pembahasan isu-isu tersebut menjadi sebuah ruang publik yang dikemukakan oleh Habermas. Menurutnya Ruang Publik adalah tempat untuk berinteraksinya warga atau masyarakat yang sifatnya tidak terbatas.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Terdapat bermacam-macam ruang publik, tempat di mana tokoh-tokoh atau aktor masyarakat membangun opini, diantaranya: Publisitas (media massa, institusi-institusi dan lain-lain), keprivatan (tempat individu dan moral berkembang), legalitas (struktur-struktur hukum umum dan hak-hak dasar), dan pluralitas (keluarga, dan kelompok-kelompok masyarakat dan organisasi-organisasi sukarelawan). Ruang Publik tidak terbatas dan tidak dapat dibatasi, di mana ada tema-tema yang relevan di sana ada Ruang Publik.

Ruang publik menjadi pusat perhatian politisi di mana momen pilpres menjadi ajang saling memperebutkan kekuasaan. Mereka membangun dan menularkan isu kepada Ruang Publik yang menjadi sarana berkembangnya opini dalam membahas tema-tema yang relevan. Tidak dapat dipungkiri jika opini-opini yang berkembang tersebut menjadi sebuah diskursus.

Jika kita lihat atas apa yang telah terjadi. Masyarakat pada umumnya dapat membedakan dua Ruang Publik, dan tak sedikit mereka pun menyadari sedang berada di ruang yang mana.

Dua kubu yang menjadi term paling relevan pra-pilpres sebut saja, kubu mawar dan kubu melati. Publik secara berangsur-angsur membahas keduanya tanpa ada habisnya, entah itu dengan alasan demi kemajuan (yang dirasionalisasikan) atau kepentingan semata (pragmatis). Habermas mengutarakan tentang kekuasaan yang didiskusikan secara kritis adalah kekuasaan yang dirasionalisasikan, sedangkan model kekuasaan politik modern adalah model kekuasaan yang pragmatis.

Habermas meyakini akan majunya kritik yakni dengan landasan rasio komunikatif, dalam artian tindakan komunikatif atau praksis komunikasi. Ia pun berpendapat bahwasanya masyarakat itu hakikatnya komunikatif. Begitupun perkembangan-perkembangan yang ada pada masyarakat bukan hanya meliputi kekuatan-kekuatan produksi atau teknologi, melainkan proses belajar dalam praktis etis.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Rasio komunikatif, sikap mengobjektif akan membuat subjek pengetahuan memandang dirinya sebagai entitas-entitas yang biasa saja. Dikarenakan sifat ambivalen yang memandang diri sebagai subjek yang bebas dan objektif diperbudak dihancurkan oleh intersubjektivitas. Rasio tersebut tidak menyatu dengan kekuasaan, jadi rasio yang terpusat pada subjek, yang menyatukannya dengan kekuasaan dapat dihancurkan dengan intersubjektivitas.

Dalam konteks yang lain, rasionalisasi telah mengangkat demokrasi sebagai isu yang dapat dibahas publik bebas dan terjamin. Sehingga fenomena pemilu 2019 jika kita lihat secara mendalam telah memicu sikap ambivalen. Demokrasi deliberatif menganjurkan masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam hak-halnya dalam berpolitik, membuat opini dan lain-lain. Maklum jika banyak berita bohong (hoax), atau kesalahan berpikir dan akademisi atau budayawan yang turut serta menghiasi ruang publik tersebut.

Pasca pemilu antusias me publik mencapai titik puncaknya, ketika hasil pemilu menunjukan pemenang dari dua kubu tersebut. Perkembangan opini tidak sampai di situ, dalam bukunya yang berjudul The Theory of Comunicativ Action terdapat empat macam klaim yaitu, klaim kebenaran (truth) jika terjadi kesepakatan tentang dunia alamiah dan objektif. Klaim ketepatan (rightness) Apabila kesepakatan itu tentang pelaksanaan norma-norma dalam dunia sosial. Klaim autentisitas atau kejujuran (sincerety) yaitu kesepakatan antara dunia batiniah dan ekspresi seseorang. Dan yang terakhir klaim komprehensibilitas (comprehensibility)  yaitu pencapaian atas keseluruhan klaim-klaim tersebut secara keseluruhan.

Klaim-klaim di atas jika dibandingkan dengan kondisi publik pasca pilpres saat ini jauh kemungkinan untuk mencapai klaim yang bersifat komprehensif. Apalagi eksistensi ruang publik yang dikatakan sebagai tempat untuk membahas isu-isu yang relevan. Walaupun isu yang relevan bukan hanya pemilu (masih ada yang lain, misalnya: teknologi). Akan tetapi pemilu merupakan salah satu posedur dari demokrasidan demokrasi tidak dapat dipisahkan dari ruang publik. Dan kualitas rasio masyarakat tersebut bisa kita lihat di dalam ruang publik itu sendiri, bagaimana masyarakat mengobjektivikasi isu-isu tersebut dan bagaimana masyarakat melakukan filter terhadap isu-isu yang bisa dikatakan relevan.

Beberapa uraian yang diambil dari asumsi Jürgen Habermas tersebut merupakan paradigman komunikasi untuk usaha dalam perubahan sosial. Dalam bahasanya Nietzse kesadaran hanyalah sebatas jaringan komunikasi. Dan ruang publik adalah sebuah tempat untuk menemukan jaringan tersebut. Walaupun ruang publik itu belum dapat mencapai klaim yang komprehensif.***

Advertisement. Scroll to continue reading.

Penulis: Inggil Abdul Kafi

Mahasiswa semester 4 IAIN Syekh Nurjati Cirebon dan salah satu anggota Malam Rabu Bersama Buku

Advertisement
Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement

You May Also Like

Politics

KUNINGAN (MASS) – Pada pekan pertama bulan ini, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kuningan menerjunkan ribuan badan adhocnya, (PPK-PPS) untuk mensosialisasikan Pemilu 2024 dalam...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Adanya pencoretan gambar wajah Anies Baswedan di baliho Partai Demokrat, memunculkan pertanyaan apakah itu termasuk perusakan alat kampanye atau tidak. Menjawab...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Bulan Agustus merupakan bulan bersejarah. Tanggal 17 Agustus tahun 1945 melalui bapak bangsa Indonesia (Sukarno-Hatta) telah memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Merdeka secara umum berarti terbebasnya seseorang dari...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Menyongsong penyelenggaraan Pemilu 2024 mendatang, partai-partai politik yang ada di Kabupaten Kuningan menandatangani deklarasi damai yang digelar di aula KPU Kuningan,...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Sebanyak 895.041 warga Kabupaten Kuningan baru saja ditetapkan sebagai Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Pemilu 2024 mendatang. Penetapan DPT itu, dilakukan...

Politics

KUNINGAN – Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Cigugur, menggandeng mahasiswa dari berbagai prodi dari Universitas Islam Al Ihya (Unisa) Kuningan, untuk mengajak masyarakat aktif berpartisipasi...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Pemilu 2024 mendatang tetap digelar proporsional terbuka. Kepastian tersebut kini menjadi ketetapan setelah Mahkamah Konstitusi memutuskan Pemilu tetap menggunakan sitem proporsional...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Keliling kampung dilakukan PPS dan kesekertariatan Desa Karoya Kecamatan Cipicung untuk mensosialisasikan Pemilu 2024 mendatang. Hal itu, jadi salah satu terobosan...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Dalam upaya meningkatkan paritisipasi pemilih pada pemilu yang akan datang, PPK Cimahi terus bergerak memberikan edukasi tentang sosialisasi pendidikan pemilih (sosdiklih)...

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Negara demokrasi menempatkan anak muda sebagai subjek dari pemerintahan, bukan seperti negara monarki yang cenderung menempatkan pemuda sebagai objek pemerintahan. Sementara...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Beredarnya sebuah flyer berisi tentang sosok bakal calon legislatif (Bacaleg) yang menyeret Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) mendapat tanggapan...

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Tak terasa Pemilu kurang dari 10 bulan lagi akan segera dilaksanakan. Tahapan Pemilu saat ini sedang berjalan, terbaru pada tanggal 14...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Puluhan delman dan pasukan ojek online, nampak berangkat dari Kantor DPC PDIP Kabupaten Kuningan, Kamis (11/5/2023) pagi ini. Kendaraan tradisional yang...

Headline

KUNINGAN (MASS) – Anggota DPR RI Dapil Jabar X Yanuar Prihatin (F-PKB) mengatakan bahwa dari hasil survey, saat ini partai yang masih memiliki simbol...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Ketua DPC Gerindra Kuningan H Dede Ismail S IP menanggapi dengan santai hasil survey yang diekspos lembaga Jamparing Research, Sabtu (18/3/2023)...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Mantan Divisi Hukum Anggota KPU Kabupaten Kuningan Hamid SH MH angkat bicara perihal polemik putusan PN Jakpus dari gugatan Partai Prima....

Politics

KUNINGAN (MASS) – Ketua Komite Indepen Pemantau Pemilu (KIPP) Kabupaten Kuningan Zaka Vikryan menyoroti Putusan Pengadilan Jakarta Pusat Nomor: 757/Pdt.G/2022/PN Jkt.Pst. Dalam Pokok Perkara...

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Pembentukan lembaga penyelenggara pemilu sudah dimulai pada 1946 ketika Presiden Soekarno membentuk Badan Pembaharuan Susunan Komite Nasional Pusat (BPS-KNP), dengan disahkannya...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Putusan Pengadilan Negri (PN) Jakarta Pusat memerintahkan KPU RI mengulang tahapan pemilu. Putusan tersebut berawal dari gugatan Partai Prima. Bahkan, dihimpun...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Ketua DPD Golkar Kuningan Asep Setia Mulyana nampak menunjukkan kekhawatiranya soal wacana sistem pemilihan tertutup untuk aggota legislative. Hal itu, diutarakan...

Politics

KUNINGAN (MASS) – KPU Kabuapten Kuningan bakal melantik 2746 Pantarlih (Petugas Pemutakhiran Data Pemilih) untuk Pemilu 2024 mendatang. Hal itu, sesuai dengan yang telah...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Pasca pengumuman PPS (Panitia Pemungutan Suara tingkat desa), akun resmi instagram KPU Kabupaten Kuningan (@kpukabupatenkuningan) mendadak “diserang” netizen. Berbagai oponi dan...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Pentolan LSM Gerakan Rakyat Marjinal (Geram) Rudi Idham Malik menganggap wacana perubahan dapil untuk anggota legislative pada Pemilu 2024 mendatang di...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Pada Selasa (29/11/2022) pukul 23.59 WIB kemarin, KPU kabupaten Kuningan resmi menutup tahapan pendaftaran calon anggota PPK untuk Pemilu tahun 2024....

Politics

KUNINGAN (MASS) – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Taruna Merah Putih (TMP) yang merupakan Perjuangan, baru saja meresmikan kantor barunya pada, Senin (28/11/2022) kemarin. Kantor...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Pada Pemilu 2024 mendatang, KPU Kuningan sudah mulai merancang Daerah Pemilihan (Dapil) untuk anggota DPRD. Hal itu, sesuai dengan Peraturan KPU...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Kritik demi kritik datang pada hasil seleksi Pansel yang meloloskan aparat desa, Sekdes jadi Panwascam. Kali ini, komentar itu datang dari...

Politics

KUNINGAN (MASS) –  Pasca diumumkannya Panwascam terpilih, ternyata salah satunya adalah aparat desa, tepatnya jabatan sekertaris. Hal itu, sempat menuai  “riak” dan dirasa janggal,...

Advertisement