KUNINGAN (MASS) – Alhamdulillah proses pemilihan Presiden dan Wakil Presiden serta wakil-wakil rakyat telah selesai digelar. Para calon dan masyarakat berharap-harap cemas menunggu hasil yang terbaik. Dalam setiap pemilihan selalu berakhir dengan ada pihak yang menang dan pihak yang kalah. Hal itu sudah menjadi ketetapan dari Sang Pencipta.
Nah, bagaimana cara merayakan hasil kemenangan secara bijak? Islam telah memberikan cara merayakan kemenangan. “Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan.” (QS an-Nashr [110]: 1). Pada ayat ini Allah menegaskan, kemenangan itu diraih karena pertolongan-Nya. Tanpa pertolongan-Nya, kemenangan tidak akan dapat diraih.
Apabila kemenangan diraih, “Maka, bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah penerima taubat.” (QS an-Nashr [110]: 3).
Yang hendaknya dilakukan setelah meraih kemenangan adalah, pertama, bertasbih dengan memuji Allah SWT. Lisan mengucapkan syukur alhamdulillahirabbilalamin (segala puji milik Allah pemelihara semesta alam).
Kemudian, melakukan sujud syukur dan doa. Berikut doa syukur dalam Alquran, “Rabbi awzi’ni an asykura ni’matikallati an’amta ‘alayya wa ‘ala walidayya, wa an a’mala shalihan tardhahu, wa adkhilni birahmatika fi ‘ibadikash shalihin.”
“Ya Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu-bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh.” (QS an-Naml [27]: 19).
Kedua, memohon ampun kepada Allah SWT dengan memperbanyak istighfar. Mengapa kita diperintahkan untuk mohon ampunan setelah meraih kesuksesan dan kemenangan? Karena bisa jadi sebelum meraih kesuksesan dan kemenangan itu tidak jarang kita melakukan kesalahan dan dosa, kurang sabar, dan kadang berprasangka buruk kepada-Nya.
Karena itu, setelah meraih kemenangan kita diperintahkan untuk memperbanyak istighfar (mohon ampun) atas segala khilaf dan dosa yang telah kita perbuat, baik yang disengaja maupun tidak disengaja.
Istighfar menutupi kekurangan dan kesalahan yang kita lakukan. Istighfar melanggengkan nikmat dan menjauhkan siksa. Dan, Allah menerima orang yang mau kembali kepada-Nya dan menghapus serta memaafkan atas segala salah dan dosa.
Dengan merayakan kemenangan secara bijak sesuai dengan tuntunan-Nya maka akan dapat mendatangkan dukungan dari-Nya dalam mengemban amanah kemenangan. Semoga.***
Penulis : H Imam Nur Suharno dan Hj Siti Mahmudah