KUNINGAN (Mass) – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kamuning Kabupaten Kuningan berencana bakal memanfaatkan 11 titik mata air di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC), dari 68 titik sumber mata air yang ada. Kesebelas titik mata air itu tersebar di sejumlah daerah seperti Padabeunghar, Pasawahan, Mandirancan dan lokasi lainnya.
“Kita kedepan akan membuka program Kuncir Ayu (Kuningan, Cirebon, dan Indramayu) untuk memanfaatkan mata air yang ada di kawasan TNGC, yang sudah direkomendasi atau yang sudah diberikan wewenang oleh bupati tentang pemanfaatan mata air sebanyak 68 titik. Hanya yang bisa pakai itu 11 titik mata air, seperti di Curug Mangkok, Cilengkrang, Manggong, Cikacu, Cipujangga, Talaga Nilem, Talaga Remis dan lainnya,” ucap Direktur PDAM Tirta Kamuning Kuningan Deni Erlanda SE MSi saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (15/3).
Dirinya mengaku, saat ini masih dalam proses finalisasi di Bogor terkait perijinan ke Kementerian Kehutanan. Mudah-mudahan, tahun ini juga perijinan tersebut bisa rampung dan segera direalisasi.
“Sebelum Juni lah Insya Allah sudah terbit perijinan, dan nantinya mata air ini dibagi menjadi dua zonasi yakni satu untuk kepentingan internal berarti bisa dipakai oleh Kuningan sendiri, dan sisanya untuk kepentingan eksternal yaitu dijual ke tiga PDAM yakni Kabupaten dan Kota Cirebon, serta Indramayu. Ini juga akan melibatkan investor ya, dan Insya Allah dibiayai oleh investor murni dan kita kerjasama nantinya akan berapa tahun, karena maksimal itu 25 tahun,” jelasnya.
Pihaknya berjanji, dari setiap pemanfaatan mata air yang berada di sejumlah desa nantinya akan ada kompensasi bagi desa-desa tersebut.
“Berapa jumlah kompensasinya, kita nanti lihat dari debit air yang keluar. Itu jelas menyumbang bagi APBDes setempat, dan setiap tahun juga selalu dikasih, seperti pada 14 mata air yang telah berjalan,” ungkapnya.
Selama kepemimpinan dirinya menjabat sebagai Direktur PDAM Kuningan, capaian target untuk laba PDAM setiap tahun selalu meningkat yakni mulai dari Rp265 juta hingga target di tahun 2017 harus mencapai laba Rp5 miliar.
“Konsumen pun dari mulai 25 ribu pelanggan, sekarang mencapai 42 ribu pelanggan dengan target tahun 2017 mencapai 45 ribu pelanggan. Untuk program Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) sendiri di tahun 2017 harus mencapai 2000 pelanggan, dan itu sudah tercapai,” pungkasnya. (andri)
