KUNINGAN (MASS) – Nampaknya Hari Raya Idul Fitri tahun ini tidak bisa dirayakan sepenuhnya oleh warga Deda Bunigeulis Kecamatan Cigandamekar.
Pasalnya, terhitung H-2 sampai H+2 Lebaran, air PAM tidak mengalir. Akibatnya, bukan hanya kebutuhan mandi yang susah dipenuhi, bahkan untuk konsumsi pun juga sulit jika mengandalkan PAM.
Keluhan-keluhan tersebut salah satunya disampaikan oleh tokoh pemuda setempat, Ridwan. Ia mengatakan, setiap Lebaran air di desanya selalu kekurangan. Dan tahun ini dianggapnya yang paling parah.
“Kami harus kelimpungan mencari air untuk bersuci, padahal Kuningan itu menjual air ke Cirebon tapi warganya sangat keaulitan air, ini harus menjadi perhartian karena air merupakan faktor penting dalam kehidupan. Kami seperti belum merdeka,” kata Ridwan, Jumat (12/4/2024).
Ia juga kemudian menyinggung ketaatan bayar PAM. Warganya, kara Ridwan, tidak pernah telat bayar, tidak pernah nunggak.
“Bahkan bayar PAM perbulannya cukup mahal tapi ko pelayanannya seperti ini yang lebih lucu lagi ini akun Instagram PAM Kuningan juga dibatasi komentarnya sehingga warga tidak menyampaikan keluhannya,” tuturnya.
Kalau memang untuk Kuningan saja tidak cukup, kata Ridwan, kenapa mesti dijual keluar daerah. Harusnya, masa kata Ridwan. cukupi dulu kebutuhan di daerahnya sendiri baru dijual.
“Jangan gembar gembor keberhasilan di Kuningan padahal wrganya kekurangan air. Beruntungnya beberapa hari terakhir hujan turun hingga warga bisa menampung dari air hujan,” sebutnya.
“Sekali lagi, kami mengharapkan tolong pa Bupati pa Sekda atau siapa saja yang mempunyai kewenangan evaluasi penjualan air ke daerah tetangga, cukupi dulu kebutuhan kami sebagai warga baru jual ke daerah lain,” imbuhnya. (eki)