KUNINGAN (MASS)- Seperti diketahui semua objek wisata di Kabupaten Kuningan belum diizinkan untuk beroperasi. Tentu hal ini membuat warga yang butuh hiburan mencari pelampisan sendiri. Sebab, mereka stres dengan wabah corona yang tidak kunjung menghilang.
Akhirnya mereka mencari tempat yang dianggap bisa menghilang penat. Salah satunya adalah jembatan gantung Winduhaji Kecamatan Kuningan.
Jembatan ini dibiayai oleh APBN. Jembatan ini dibangun bersamam dengan jembatan gantung Winduhaji, Citapen Kecamatan Hantara, dan Desa Pangundan Kecamatan Lebakwangi dengan nilai Rp10.029.925.000.
Sedangkan jembatan gantung Desa Sukadana Kecamatan Ciawigebang , Desa Datar dan Desa Bunder Kecamatan Cidahu dibiaya negara Rp 9.825.000.000. Semua pengerjaan kelar pada tahun akhir 2019.
Jembatan gantung Winduhaji ini setiap hari selalu ramai dikunjungi warga. Meski pihak kelurahan sudah memasang portal tapi mereka tetap datang.
“Ya saya juga mengikuti yang lain penasaran ada jembatan gantung tembus ke Citangtu,” ujar Budi salah satu warga yang pernah datang kesana.
Sementara pengunjung lainnya yang datang yakni Ahmad Ripai. Ia mengaku, pas begitu melihat dari atas jembatan ke jurang terasa ngeri karena sangat curam.
“Sangat curam kedalamannya mencapai 20 meter. Pokoknya ngeri. Pokoknya hati-hati kalau berkunjung,” ujarnya.
Terpisah, Lurah Winduhaji Didi Supardi Ssos mengaku, pihak sudah berusaha semaksimal mungkin agar agar motor tidak melintas. Pihaknya sampai memasang portal ditiga titik.
“Bahkan kami juga menggunakan Anggota Linmas, meski harus mengeluarkan biaya operasional,” ujar Didi, Senin (1/6/2020).
Ia mengaku, selama ini jembatan tidak digunakan untuk melintas motor sementara waktu. Hal ini demi keamanan karena tali pengikat jembatan mulai bergeser.
“Saya khawatir terjadi apa-apa, makanya motor dilarang melintas. Pengunjung pun boleh melihat jemmbatan tapi pas diatas jangan berlebihan karena berbahaya,” ujarnya. (agus)