KUNINGAN (MASS) – Guna menjaga kredibilitas dan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Tim Seleksi Open Bidding Calon Sekda Kab. Kuningan, Timsel diminta untuk mengumumkan nilai hasil. Walaupun tidak menjadi kewajiban alangkah baiknya jika Timsel juga mengungkapkan ‘nilai’ yang diperoleh 7 peserta ‘lelang jabatan’ tersebut.
“Umumkan saja berapa nilainya dan merekomendasikan 3 besar yang memperoleh nilai tertinggi kepada bupati,” pinta Ketua F-Tekkad, Soejarwo, Minggu (23/9/3018).
Dengan disertakannya nilai dari 7 peserta, juga akan meminimalisir tudingan yang kini mulai muncul bahwa sesungguhnya bupati sebagai ‘pengguna’ dari keberadaan seorang Sekda sudah ‘mengantongi’ nama sebagai ‘putra mahkota’ yang akan dipercaya menempati posisi tertinggi ASN ditingkat kabupaten/kota.
“Munculnya isue bahwa bupati sudah memiliki ‘jago’ untuk menggantikan posisi yang ditinggal pensiun Alm. Yosef S, jika ‘jago’ tersebut muncul dalam komposisi 3 besar tanpa disertai nilai yang diperolehnya akan memperkuat isue dan asumsi bahwa nama tersebut benar merupakan ‘jago’ yang dielus-elus bupati,” kata dia.
Jika proses penujukan Sekda melalui open bidding merupakan hal pertama terjadi di Pemkab Kuningan menuai berbagai ‘kecurigaan’ dari masyarakat, dikhawatirkan dalam proses lelang jabatan berikutnya untuk mempercayakan jabatan kepala SKPD sudah kehilangan kepercayaan dari masyarakat.
“Tim Seleksi yang didalamnya diisi pejabat tingkat provinsi serta akademisi Perguruan Tinggi ternama tentunya juga akan mudah untuk ‘disusupi’ kepentingan tertentu dalam menetapkan 3 besar Kandidat Sekda yang akan diumukan Senin, 24 September’18,” pungkasnya. (deden)
