KUNINGAN (MASS) – Malang nian apa yang dialami Nenti, perempuan berusia 60 tahun warga Desa Gandasoli Kecamatan Kramatmulya yang pisan setelah dipukul rampok, Kamis (26/1/2023) kemarin.
Perempuan yang sedang menjaga warung itu, pada mulanya tak menyangka, bahwa yang datang dan membeli kopi di tempatnya itu, akan memukulnya sampai tak sadarkan diri dan mengambil uang di laci.
Selain pingsan, Nenti bahkan sampai dibawa ke rumah sakit untuk visum dan rontgen.
Kuninganmass.com, pada Jumat (27/1/2023) sore, langsung mendatangi kediaman Nenti. Meski sudah terlihat bugar, nampak bagian pipinya nasih terlihat memar.
Pada kuninganmass, dirinya bercerita soal apa yang dialaminya saat itu. Awalnya, Nenti membuka warung seperti biasa sekitar pukul 11.00 WIB siang.
Dirinya mengaku, sudah cukup terbiasa menerima pelanggan yang mampir untuk sekedar istirahat membeli kopi. Dan saat itu, awalnya dirinya tak curiga kala ada lelaki bermotor datang dari arah selatan untuk memesan kopi.
“Orangnya teh ada Sunda ada Melayu (logat bahasa), cuman satu orang,” sebut Nenti.
Saat itu, Nenti mengaku melihat lelaki tersebut seperti tidak tenang saat meminum kopi. Sesekali membuka jok motor dan duduk lagi. Kadang, seperti mau masuk warung (meja untuk pelanggan ada di luar) sesekali bertanya keripik, bayar kopi dan seolah mencari rokok.
“Saya tuh daripada diem ngeliatin tu orang. Niatnya mau baca quran,” sebutnya.
Saat dirinya mencari kacamata untuk baca quran, dirinya tiba-tiba dipukul di bagian rahang bawah. Dirinya sempat istigfar, lalu kemudian dipukul lagi di bagian tungkuk belakang 2 kali.
“Saya udah gak inget apa-apa,” tuturnya menerangkan kronologis.
Selang waktu, ibu 60 tahunan itu tersadar dengan tidak ada siapa-siapa di sekitarnya. Dirinya berteriak meminta tolong, namun suaranya sedikit tertahan karena rahangnya sakit.
Meskipun, kemudian ada tetangga depan yang mendengar dan langsung menghampirinya. Melihat kondisi ibu Nenti yang kejang, dirinya sempat dikira struk dadakan.
Nenti, kemudian ditolong dengan menggunakan es batu untuk menghilangkan ketegangan di syaraf tengkuk kirinya. Warga disana, sempat dibuat panik.
“Uang mungkin dikiranya banyak ya, padahal cuman 100 (+135) ribu. (Belakangan diketahui juga selain uang) Sama rokok 10 bungkus,” jawabnya saat ditanya apa saja yang hilang setelah aksi tersebut.
Dikatakanya, ada hp jadul miliknya pun nanpaknya tidak diambil oleh orang yang memukulnya. Kejadian itu sudah diketahui pihak desa dan kepolisian.
Sementara, Kapolres Kuningan AKBP Dhany Aryanda SIK melalui Kasi Humas IPDA Endar membenarkan laporan itu sudah sampai pada kepolisian.
“Iya kejadiannya kemarin siang,” jawabnya kala dikonfirmasi. (eki/ryan)