KUNINGAN (MASS) – Setiap orang berusaha untuk meraih setiap kesuksesan yang dicita-citakan. Umumnya sejak awal belajar dan anak-anak itu penanaman cita-cita telah diajarkan sesuai dengan usianya.
Pembelajaran yang sangat berarti, karena dengan tumbuh cita-cita dan keinginan mereka bisa punya ghirah, punya jiwa-jiwa untuk perjuangan dan punya kekuatan untuk melewati setiap tantangan dalam hidupnya. Menjadi pedagang, pegawai, militer, dokter, petani dan lainnya merupakan jalan mulia setiap orang dalam perjuangan hidupnya.
Hal yang menggembirakan juga, cita-cita itu kadang bisa diwariskan kepada anak-anaknya, kata orang tua, ”mungkin saya tidak bisa meraih cita-cita ini, tapi saya ingin anak-anak saya bisa mewujudkannya kelak”.
Masing-masing orang diberikan kebebasan memberikan definisi kesuksesannya. Sesuai kodratnya manusia, kesuksesan itu bisa dibentuk sesuai dengan akal yang dimiliki pribadi masing-masing.
Disanalah fungsi akal untuk mendampingi dan menunjukkan arah kemana kesuksesan itu akan diarahkan dan digerakkan. Akal yang selalu mendapatkan pikiran dan lingkungan yang baik, biasanya memberikan pengaruh yang sangat positif untuk memberikan kesuksesan yang positif juga.
Dalam hal ini maka pendidikan menjadi hal yang sangat penting dilakukan, khususnya pendidikan agama yaitu pendidikan yang bisa menempatkan posisi manusia dihadapan aturan agama dan bisa berperilaku sesuai dengan kehendak alloh swt.
Dari kebanyakan kesuksesan umumnya hanya bersifat sementara, baik itu berupa jabatan, kekayaan, popularitas dan lainnya. Kesuksesan itu hanya hanya sementara jika hanya disandarkan pada kehidupan dunia, namun jika ia disandarkan kepada nilai-nilai akhirat maka ruh dari kesuksesan itu akan berdimensi akhirat, berdimensi keabadian dan juga keagungan.
Seorang guru ngaji di kampung kecil, tampak sederhana namun jika dimensi akhiratnya dimunculkan itulah kesuksesan yang hebat. Ia bisa mengajari anak-anak huruf-per huruf sampai akhirnya mereka mengenal al quran, kitab suci yang diturunkan kepada hamba paling mulia rasulullah saw.
Jika demikian maka besar kecilnya kesuksesan itu bukan pada pekerjaan dan hasilnya tapi kepada sandarannya, jika kesuskesan itu sandarannya kepada sang maha pencipta maka kesuksesan itu akan menjadi agung dan abadi. Sebuah nilai yang bisa kita dapatkan adalah kesuksesan tidak hanya materi namun seberapa besar manfaat yang bisa diberikan dunia dan bekal untuk kehidupan akhirat.***
Kokom Komariyah