KUNINGAN (MASS) – Zaman berkembang begitu cepat dan tidak ada yang mampu membendungnya. Peristiwa dan perubahan-perubahan di segala aspek kehidupan terjadi begitu pesat. Hal ini harus diimbangi dengan kemajuan pikiran dan kaum muda sebagai generasi penerus.
Terutama bagi pelajar NU yang tergabung dalam Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU), bahwa kata pelajar harus benar-benar dipahami esensinya, kemudian diejawantahkan maknanya sehingga dengan status pelajar yang disandang kaum muda mampu memberikan kontribusi yang semestinya.
Trilogi Belajar, Berjuang dan Bertaqwa hendaknya menjadi prinsip dan semangat juang dalam menjalani roda kehidupan bagi pelajar NU. Trilogi tersebut terlihat sepele karena hanya terdiri dari tiga kata dasar. Jika dipahami dengan sungguh-sungguh, kata Belajar, Berjuang dan Bertaqwa sangatlah universal dan jika dikaji maka sangat mendalam maknanya.
Belajar menjadi tugas utama seorang pelajar. Pelajar NU harus menyadari bahwa belajar bukan hanya berorientasi pada mata pelajaran atau pada cabang ilmu yang dikuasai, tetapi menekankan pada konsep penerapan dari ilmu tersebut.
Keseimbangan antara ilmu agama dan ilmu umum adalah sebuah keharusan, karena pelajar harus menjadi aktor intelektual yang dapat berperan di berbagai kalangan. Belajar juga berarti memahami kekurangan dan kelebihan diri, serta cermat membaca pola sosial dan peta-peta perkembangan agar mampu menempatkan diri secara tepat di masyarakat.
Pengamalan hasil belajar tentunya butuh perjuangan. Porsi belajar akan mempengaruhi terhadap arah dan bentuk perjuangan yang hendak dilakukan.
Berangkat dari pemahaman tentang ke-Aswaja-an, ke-NU-an dan kebangsaan, pelajar NU mestinya menjadi kokoh karena berdiri di atas dasar perjuangan yang tepat. Nilai-nilai aswaja, prinsip ke-NU-an dan prinsip kebangsaan harus secara inklusif membersamai berbagai bentuk perjuangan.
Pelajar NU perlu lebih kreatif dan inovatif menciptakan berbagai gagasan positif dalam menebarkan tujuan utama agama yaitu sebagai Rahmatan lil alamin. Title pelajar bukan sebatas sematan nama eksistensial, lebih jauh lagi bahwa pelajar harus memiliki kompetensi dalam banyak hal, salah satunya memiliki kemampuan layaknya organisatoris yang berani mewujudkan gagasan potitif dengan kolektif secara sistematis. Berjuang harus berangkat dari pijakan dan langkah yang tepat, sehingga hasil yang dihasilkan juga tepat dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Bertaqwa berarti menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-laranganNya. Semua yang mengatur bumi dan seisi langit adalah Allah SWT, termasuk perjuangan seseorang dalam banyak hal, dari masalah sampai hasilnya. Taqwa menjadi gas sekaligus rem dalam perjuangan, karena dengan taqwa perjuangan akan memiliki nilai yang sangat tinggi, sehingga berjuang bukan hanya bertujuan untuk kemaslahatan, tetapi juga sebagai bentuk ketaataan kita kepada Allah SWT
Pada akhirnya, kita belajar karena memiliki akal, kita berjuang karena memiliki kekuatan dan kita bertaqwa karena status kita hanyalah seorang hamba. Menjadi pelajar NU adalah pilihan yang tepat, sebagaimana motto trilogi di atas, pelajar NU akan ditimpa untuk memiliki berbagai kompetensi kehidupan, selain akan bermanfaat untuk diri sendiri, akan menjadi manfaat juga untuk sekitar dan orang lain. Hal ini sejalan dengan salah satu hadits, “sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain”.
Sekian.
Penulis: Ifan M M Arifin
Ketua PC IPNU Kab. kuningan