Connect with us

Hi, what are you looking for?

Kuningan Mass

Netizen Mass

Mengembangkan Kemampuan Berbahasa Anak Usia Dini Melalui Cerita Boneka Jari

KUNINGAN (MASS) – Anak usia dini secara umum adalah anak-anak di bawah usia 6 tahun. Hal tersebut dijelaskan dalam UU Sisdiknas yang menyebutkan “Anak usia dini adalah anak dengan rentang usia 0-6 tahun”. Anak usia dini merupakan individu yang unik. Usia tersebut memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan dalam aspek fisik, kognitif, sosioemosional, kreativitas, bahasa dan komunikasi yang khusus  sesuai dengan tahapan yang sedang dilalui.

Banyak sekali hal yang perlu dikembangkan, terutama kemampuan berbahasa anak. Oleh karena itu, pemerintah menyediakan pelayanan dibidang pendidikan untuk mengembangkan hal tersebut, demi mewujudkan tujuan pendidikan, diantaranya PAUD dan TK.

UU sisdiknas no. 20 tahun 2003 menjelaskan bahwa “Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut”.

Pada usia 0-6 tahun, otak anak berkembang dengan cepat dan membentuk fondasi untuk proses belajar di masa mendatang. Interaksi dengan berbagai orang terutama orang dewasa sangat mempengaruhi bagaimana si anak berkembang dan belajar. Pasalnya, pembelajaran Bahasa merupakan proses seumur hidup. Peranan Pendidikan menjadi tolok ukur dalam memberikan interaksi yang dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan kemampuan bahasa anak dan komunikasinya.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Seiring perkembangan dan pertumbuhannya, anak akan secara bertahap mengulang kata-kata atau petunjuk yang Ia didengar dari sekelilingnya. Kemudian, ia akan mencoba menggunakannya untuk mengungkapkan kebutuhan dan perasaan. Perlu diketahui juga, komunikasi tidak hanya sebatas mengucapkan kata-kata. Komunikasi juga mencakup keinginan si anak untuk terhubung dengan orang lain dan bertukar ide serta perasaan, baik verbal maupun non-verbal.

Pada usia 4 – 6 tahun, kemampuan bahasa anak menjadi semakin sempurna. Kosa kata yang digunakan secara signifikan meningkat dengan cepat. Selain itu, Bahasa yang diucapkannya pun turut berkembang melampaui proses komunikasi. Bahasa bersifat unik sekaligus bersifat universal bagi manusia. Pada kenyataannya, dalam aktivitas sehari-hari hanya manusialah yang mampu menggunakan komunikasi verbal dan mempelajarinya. Inilah yang menyebabkan tingkah laku manusia berbeda dengan tingkah laku hewan. Oleh karena itu, penguatan Pendidikan karakter dirasa sangat penting, terlebih dengan perkembangan zaman yang semakin pesat akan perubahannya.

Banyak sekali metode yang digunakan untuk mengasah dan mengembangkan kemampuan Bahasa anak pada usia dini. Akan tetapi, dalam pelaksanaannya terkadang sulit untuk diaplikasikan, terutama oleh para guru PAUD dan TK. Berdasarkan hal tersebut, penulis bermaksud memberikan suata cara atau metode yang ampuh dalam mengembangkan hal tersebut. Tentunya cara tersebut, sering digunakan oleh penulis dan hasilnyapun dirasa sangat memuaskan, yaitu dengan Bercerita Menggunakan Media Boneka Jari.

Bercerita merupakan kegiatan yang dilakukan secara lisan kepada orang lain dengan alat atau tanpa alat tentang apa yang disampaikan dalam bentuk pesan, informasi atau hanya sebuah dongeng yang didengarkan yang menimbulkan perasaaan menyenangkan. Terlebih penyampaian cerita tersebut dibalut dengan media, seperti boneka jari contohnya.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Bercerita dinilai efektif dalam mengembangkan kemampuan berbahasa anak. Biasanya, output dari cara tersebut, memunculkan interaksi karena rasa penasaran si anak sehingga ia akan otomatis bertanya-tanya apabila tidak memahaminya. Selain itu, si anak juga akan mengekpresikan apa yang telah ia dengar.

Boneka jari merupakan media pembelajaran yang mudah dibuat secara mandiri. Selain menjadi lebih menarik, media tersebut sangat membantu untuk merangsang anak dalam menyerap materi yang disampaikan.

Metode tersebut, dapat melatih daya tangkap, daya piker, daya konsentrasi, membantu perkembangan    fantasi/imajinasi   bagi    anak,    menciptakan suasana  yang menyenangkan dan akrab di ruang kelas, mengembangkan perbendaharaan dan kosa kata si anak.

Media boneka jari bisa dibuat dengan mudah oleh diri sendiri sesuai tema yang diinginkan. Alat dan bahan yang perlukan dalam pembuatannya juga sangat simple, diantaranya sebagai berikut : kain flannel, gunting, lem tembak, dacron, benang, jarum, asesoris, dan lain sebagainya sesuai keinginan kita.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Jika bahan yang diatas sudah tersedia, kita tinggal membuatnya dengan cara sebagai berikut :

  1. Menggambar pola di kain flannel
  2. Kemudian kain flannel digunting sesuai dengan pola yang Digambar
  3. Jepit bagian tepi, lalu jahit. Namun, perlu diingat sisakan juga lubang sedikit untuk dacron
  4. Selanjutnya jahit yang rapih dan tambahkan asesoris sesuai yang kita inginkan
  5. Kemudian jait Kembali sampai rapat

Sangat mudah bukan?

Jangan terlalu memaksakan metode yang belum dikuasai, dan jangan pula membuat diri merasa tertekan karena menjadikan anak-anak sebagai beban. Selaku orang dewasa, apalagi seorang guru sudah seharusnya mewujudkan anak-anak yang berkemajuan.

Penulis :

Dewi Tunjunga Dahliana, S.Pd

Advertisement. Scroll to continue reading.

(Guru TK IT Cipasung – Darma) AL- Munawaroh)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Education

KUNINGAN (MASS) – Mengisi bulan Ramadhan, Hima Prodi Pg Paud STKIPM Kuningan menggelar pengabdian masyarakat pada Minggu – Selasa (24-26/4/2022) kemarin di aula balai...

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Penampakan sampah disuatu daerah bukanlah hal yang tidak asing lagi. Kini sampah merupakan hal yang sangat perlu diperhatikan oleh kita semua....

Advertisement