KUNINGAN (MASS) – Semakin hari Turnamen Porgal XI di Stadion Ibrahim Aji Desa Luragunglandeuh Kecamatan Luragung semakin ketat. Hal ini bisa dibuktikan dalam pertandingan Kamis sore, dimana Cibulan FC vs Bambu Kuning FC Cineumbeuy harus ditentukan dengan ada penalti.
Pada saat adu tendangan penalti, Cibulan FC terlihat lebih siap maka semua wakil mampu menjalankan tugasnnya. Sedangkan lawannya ada satu pemain yang gagal melaksanakan tugas sehingga skor 4-3.
Sejak kickoff babak pertama kedua tim saling jual beli serangan. Namun, karena kokohkan lini pertahanan kedua tim, ditambah penyelesaikan yang tergesa-gesa membuat tidak ada satu pun gol yang disarangkan oleh kedua tim.
Dibabak kedua pun sama saling jual beli serangan masih berlangsung. Seperti babak pertama meski peluang demi peluang muncul namun gol tidak tercipta juga sehingga skor kacamata tetap bertahan dan babak adu penalti pun tidak terelakan.
Pada tos-tosan ini Cibulan menang skor 4 – 3. Kekalahan ini membuat Cineumebuy harus mengubur mimpinya untuk menjadi juara di Porgal cup 2019. Cibulan sendiri meski susah payah mereka melaju.
“Faktor anak anak saya belum cukup pengalaman karena baru ikut dalam turnamen gala desa ini membuat anak-anak demam panggung. Sebliknya dari kubu lawan saya lihat pemain kebanyakan orang yang sudah berpengalaman” ujar Coach Cineumbeuy FC Jusa Perosa .
Sementara itu ,Coach Subandi Cibulan FC meski menang mengaku, sangat kecewa dengan permainan anak asuh. Mereka tidak bermain dengan kemampaun terbaiknya , padahal pada saat latihan tim mereka mampu bermain dan menerapkan strategi yang berikan.
“Meski begitu modal kami menang karena kami belajar dari masa lalu, dimana pada pertandingan kemarin di turnamen Gemilang Raya Cup kita kalah adu penalti, maka kita tegaskan kepada anak-anak jangan sampai terulang”ujarnya. (agus)