KUNINGAN (MASS)- Pada saat jumpa pers terkait penyegelan bangunan di Desa Cisantana Kecamatan Cigugur, Rabu (18/9/2019), Kasatpol PP Indra Purwantoro SIP juga menyebutkan, terkait belum berizinnya objek Wisata Bumi Pelangi di Blok Oro-oro Desa Babakanmulya Kecamatan Jalaksana.
Dengan belum mengantungi izin maka pengelola tidak berhak memungut tiket kepada pengunjung. Sebab, tindakan itu sudah masuk ranah pungli.
“Yang menindak bukan kami tapi tim Saber Pungli. Seharunya mereka tidak beroperasi sebelum izinnya ada,” jelasnya.
Sementara, itu belum berizinnya Bumi Pelangi sudah diketahui oleh pihak Disporapar Kuningan. Bahkan, mereka juga sudah ke lapangan dan mendatangi sang pemilik.
“Iya tidak berizin. Saat ini tengah diproses perizinannya. Ternyata lahan itu milik desa dan tentu harus ada persetujuan dari bupati,” ujar Kepala Disporapar Kuningan Drs Jaka Chaerul melalui Kabid Kelembagaan dan Kemitraan Pariwisata H Tono Sumartono SE kepada kuninganmass.com, Kamis (19/9/2019).
Mengenai baru lima persen objek wisata yang berizin di Kuningan, Tono tidak menampik hal itu. Saat ini pihaknya terus memberikan imbauan agar segera mengurus izin.
“Tota ada 87 objek wisata dan 42 lainnya dikelola oleh TNGC. Tentu kalau ada perizinanya ada pemasukan ke kas daerah,” ujar mantan pejabat di BKPSDM itu.
Terkait Puri Pelangi di tutup atau tidaknya, Tono mengaku itu bukan ranah Disporpar, tapi ada di Satpol PP Kuningan. Namun, yang pasti izinnya sekarang tengah diproses.
Sementara itu, ketika dikonfirmasi kepada Kades Babakmulya, Titin, Ia membenarkan belum berizin objek wisata. Namun, saat ini tengah diproses di DPMPTSP . Faktor ada perpindahan pengelola membuat proses dari nol lagi.
“Tiketnya hanya Rp10 ribu. Saat ini jumlah pengunjung masih sepi meski sempat booming pada awal beroperasi,” sebutnya.
Sekadar informasi, Bumi Pelangi dibuka sejak tanggal 15 Desember 2018. Awalnya keberadaan objek wisata in viral karena gencarnya promosi di medsos. Namun, karena belum siap dalam berbagai hal, maka banyak pengunjung yang tertipu karena tidak seindah yang ada dalam bayang mereka. (agus)