KUNINGAN (MASS) – Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan keluarga dan mendorong pembangunan nasional, keluarga dan mendorong pembangunan nasional, keluarga berencana merupakan program yang mengendalikan jumlah dan jarak kelahiran dalam sebuah rumah tangga. Mengurangi pertumbuhan warga merupakan tujuan utama dari program keluarga berencana (KB). meningkatkan kualitas hidup, dan memberikan kesempatan kepada keluarga untuk merencanakan masa depan yang lebih cerah, termasuk di bidang ekonomi, kesehatan, dan pendidikan. Untuk membantu keberhasilan inisiatif ini, berbagai jenis kontrasepsi jangka pendek dan jangka panjang di gunakan. Untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam kampanye ini, pendidikan dan konseling mengenai nilai keluarga berencana juga di perlukan. Diharapkan bahwa jika kebijakan keluarga berencana berhasil, pertumbuhan penduduk dan kualitas sumber daya manusia akan seimbang, yang akan mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan.
Keluarga berencana membantu orang menyadari betapa pentingnya mengendalikan jumlah dan jarak kelahiran anak untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga. Keluarga berencana merupakan langkah yang di perhitungkan untuk meningkatkan kualitas hidup setiap anggota keluarga, bukan sekedar kebijakan untuk membatasi jumlah anak. Keluarga dapat menjamin bahwa setiap anak yang di lahirkan dalam keadaan sehat dan siap untuk menerima perawatan terbaik dengan cara mengatur kehamilan dan persalinan.
Program keluarga berencana sangat penting karena dapat meningkatkan kesehatan ibu dan anak. Salah satu tujuan utama keluarga berencana adalah untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi dengan menggunakan kontrasepsi yang tepat waktu dan aman. Para ibu dapat menjaga kesehatan mereka dan memberika kesempatan kepada anak-anak mereka untuk tumbuh dalam lingkungan yang penuh kasih sayang dan produktif dengan menggunakan keluarga berencana.
Selain manfaat kesehatan, keluarga berencana juga membantu keluarga secara finansial. Ketika jumlah anak lebih sedikit daripada yang dapat dikelola oleh keluarga, mereka dapat fokus untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka, mendidik mereka, dan membantu mereka dalam mewujudkan potensi penuh mereka. Keluarga yang merencanakan kelahiran lebih mungkin untuk meningkatkan taraf hidup mereka dan membesarkan generasi yang lebih mandiri dan produktif.
Dampak keluarga berencana terhadap pertumbuhan nasional semakin menujukan signifikannya. Jumlah penduduk yang terkendali memungkinkan negara untuk merencanakan dan menggunakan sumber dayanya dengan lebih baik untuk mendukung pembangunan ekonomi, kesehatan dan pendidikan di antara bidang-bidang lainnya. Oleh karena itu, keluarga berencana merupakan salah satu inisiatif untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi negara dan masyarakat.
Penelitian ini ditulis dengan menggunakan studi literatur untuk mempelajari lebih lanjut tentang keluarga berencana (KB). Sumber-sumber artikel ini mencakup berbagai macam literatur dari buku, internet, dan majalah nasional dan internasional. Database NCBI dan Google Scholar di gunakan untuk mencari sumber literatur untuk artikel ini untuk menyelidiki sikap dan pengetahuan mereka tentang keluarga berencana serta faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan mereka untuk mengikuti program keluarga berencana.
A. Definisi Keluarga Berencana (KB)
Menurut UU No.10 tahun 1992 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera, KB adalah upaya untuk meningkatkan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pengaturan kelahiran, pendewasaan usia perkawinan (PUP), pembentukan ketahanan keluarga, dan peningkatan kesejahteraan keluarga kecil sejahtera dan bahagia.
Sebagai komponen utama dari kebijakan pembangunan nasional, program keluarga berencana berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan sosial, spiritual, dan ekonomi masyarakat Indonesia dengan tetap menjaga keseimbangan yang sehat dengan kapasitas produktif negara. Standar untuk keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera (NKKBS) yang menekankan perkembangan yang seimbang diharapkan dapat di terima oleh program berencana keluarga karena program ini merupakan inisiatif pemerintah yang di buat untuk menyeimbangkan jumlah penduduk dan kebutuhan.
Penting untuk dicatat bahwa gerakan keluarga berencana nasional Indonesia dipandang oleh masyarakat Internasional sebagai program yang telah menurunkan angkat kelahiran secara signifikan. Menggunakan alat kontrasepsi, termasuk kondom, spiral, IUD dan lain-lain merupakan salah satu strategi keluarga berencana yang memiliki kekurangan.
Tujuan Keluarga Berencana (KB) yaitu tidak hanya sebatas untuk menurunkan angka kelahiran. Lebih tepatnya, ada 2 komponen dari tujuan KB, yaitu :
- Tujuan khusus
Tujuan khusus untuk mencapai NKKBS (Normal Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera), landasan masyarakat sejahtera yang dicapai melalui pengendalian kelahiran dan pengelolaan pertumbuhan penduduk, keluarga berencana secara khusus bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak
- Tujuan tambahan
Tujuan tambahan untuk meningkatkan jumlah pengguna kontrasepsi. Penurunan jumlah bayi yang dilahirkan akan meningkatkan kesehatan keluarga berencana.
B. Istilah-Istilah dalam Program KB
- Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) adalah organisasi pemerintah non-departemen yang melapor langsung kepada presiden. Tanggung jawab utamanya termasuk mengembangkan kebijakan umum, mengkoordinasikan pelaksanaan program KB nasional, dan mendorong pertumbuhan keluarga yang terintegrasi dan komprehensif.
- Akseptor adalah peserta keluarga berencana (KB) yang menggunakan salah satu obat atau bentuk kontrasepsi.
- Alat kontrasepsi alat yang digunakan untuk mencegah terjadinya pembuahan.
- Kontrasepsi obat untuk menghindari kehamilan. Kontrasepsi hormonal (pil, suntik, dan implan) dan kontrasepsi non-hormonal (IUD dan kondom) adalah dua kategori kontrasepsi.
- Spermisida; Yaitu bahan kimia yang digunakan untuk membunuh atau menonaktifkan sperma
- Aksebilitas yaitu situasi keuangan seseorang, lokasi geografis dan faktor-faktor lain semuanya berperan dalam seberapa terjangkau apa yang mereka butuhkan. Misalnya memiliki akses ke layanan kesehatan atau kontrasepsi.
- Akseptor yang tidak menggunakan kontrasepsi selama lebih dari tiga bulan dikenal sebagai akseptor dropout.
- AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) yaitu alat kontrasepsi yang halus dan fleksibel yang terbuat dari plastik yang ditempatkan didalam rahim. Diantara jenisnya adalah Lippes Loop berbentuk spiral yang tersedia dalam ukuran kecil, sedang dan besar.
- IUD (Intrauterine Device) yaitu alat kontrasepsi yang ditanamkan dibawah kulit.
- DMPA (Depo Medroxy Progesterone Acetat
C. Definisi dan Jenis Kontrasepsi
Pasangan yang aktif secara seksual menggunakan kontrasepsi sebagai cara untuk menghindari kehamilan. Menurut Winknjosastro (2008) frasa kontra dan konsepsi adalah asal dari kata kontrasepsi. Kontra berarti “melawan” dan konsepsi adalah proses dimana sel telur dan sperma yang matang bersentuhan untuk membentuk kehamilan. Metode untuk menghindari atau mencegah kehamilan yang disebabkan oleh kontak sperma dan sel telur dikenal sebagai kontrasepsi.
Jenis-jenis kontrasepsi berikut adalah beberapa ienis kontrasepsi :
- Pil (biasa dan menyusui) : Salah satu manfaat nya adalah dapat dengan mudah berhenti menggunakannya kapan pun anda mau dan tidak mengganggu aktivitas seksual. Dan tidak ada risiko terhadap kesehatan.
- Suntik KB : Manfaat lain dari kontrasepsi suntik adalah penggunaan yang konsisten di waktu yang lama dan tidak usah menyimpan obat suntik.
- Implan (susuk) : Alat kontrasepsi yang digunakan di tangan kiri dan diletakkan dibawah kulit di lengan atas. Manfaatnya meliputi pemulihan kesuburan yang cepat setelah pengangkatan, efektivitas yang sangat baik dan tidak ada gangguan pada produksi ASI.
- Kondom: Alat kontrasepsi yang diaplikasikan pada penis saat melakukan aktivitas seksual dan terbuat dari bahan, seperti lateks, plastik(vinil), atau bahan alami (produk hewani). Jika digunakan dengan benar kondom memiliki banyak keuntungan, termasuk harganya yang terjangkau atau mudah diakses.
- Alat Kontrasepsi Dalam Rahim: Termasuk kontrasepsi yang dipake dalam rahim adalah IUD. Manfaatnya meliputi periode perlindungan selama lima tahun, efek samping yang minimal dan pemulihan kesuburan yang cepat setelah pencabutan IUD.
- Tubektomi: Dengan metode kontrasepsi ini saluran tuba wanita dipotong, diikat atau diberi cincin untuk mencegah pembuahan. Metode ini bekerja dengan baik tidak memiliki efek negatif jangka panjang dan tidak menimbulkan bahaya kesehatan yang signifikan selama kehamilan.
- Koyo ortho evra: Selama tiga minggu, koyo dioleskan pada kulit dan diganti seminggu sekali.
- Vasektomi: Vas deferens, tabung mengangkut sperma dari testis ke penis, dipotong bisa juga diblokir oleh metode kontrasepsi ini.
- Diafragma: Alat kontrasepsi adalah diafragma yang berbahan karet dan berbentuk kubah. Menempatkan diafragma didalam mulut rahim sebelum melakukan aktivitas seksual adalah cara menggunakannya sebagai alat kontrasepsi. Spersimide biasanya digunakan bersama dengan alat ini..
D. Permasalahan dalam Program KB
Kondisi kependudukan dan Keluarga Berencana (KB) di Indonesia saat ini bukannya membaik namun, justru mengalami penurunan. Tantangan keluarga berencana dan kependudukan di negara kita semakin kompleks dan menjadi prioritas nasional yang perlu mendapat perhatian, ujar Dr. (HC) Hasto Wardoyo, Sp.OG (K), Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKN).
Dibawah ini adalah beberapa permasalahan yang dihadapi program KB
- Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
Sekitar 30% di Indonesia memiliki kualitas lebih rendah dari rata-rata. Ada banyak bahaya kesehatan bagi ibu dan bayi ketika pasangan tidak siap untuk menikah. Kapasitas pasangan muda untuk menciptakan generasi baru yang berkualitas berkurang karena kurangnya kesiapan ini.
- Menikah usia muda
Sebelum mencapai usia 18 salah satu dari dua wanita muda dalam rentang usia 20-24 tahun sudah mulai beranjak dewasa. Banyak orang-orang tidak menyadari mengetahui masalahnya bagaimana memodifikasi aman lahir anak agar dapat tumbuh sehat dan terhindar dari gagal tumbuh (stanting). Sehingga mereka dapat tumbuh sehat dan tidak mengalami hambatan tumbuh.
- Minim pengetahuan dan edukasi tumbuh kembang anak
Kurangnya pemahaman dan instruksi tentang perkembangan anak saat ini, orang-orang tidak begitu sadar akan pentingnya mempersiapkan diri untuk 1.000 hari pertama kehidupan bayi. Sementara itu, sangat penting untuk mendapatkan nutrisi dan makanan yang cukup dalam rentang usia ini.
- Keluarga berencana yang tidak memadai
Remaja masa kini perlu diajarkan tentang nilai dari fase-fase kehidupan termasuk melaksanakan hidup sehat dengan makanan yang seimbang, meraih cita-cita melalui pendidikan yang berkualitas dan mendapatkan karier atau pekerjaan, menjadi anggota masyarakat dan membentuk sebuah keluarga. Ini adalah metode untuk mempersiapkan remaja menjadi orangtua ketika saatnya tiba.
- Ledakan kelahiran setelah pandemi
Populasi saat ini meningkat 3,2 juta orang per tahun dengan tingkat pertumbuhan 1,25%. Jumlah tersebut setara dengan populasi Singapura.
Berdasarkan temuan tersebut para Ibu harus menyadari bahwa Program KB yaitu program pemerintah berusaha untuk mengurangi kemiskinan dengan mengendalikan pernikahan, jumlah anak yang optimal dalam keluarga, waktu melahirkan, dan jarak kelahiran. Para ibu juga diajarkan tentang berbagai macam bentuk keluarga berencana dan cara menggunakannya. Program ini mencakup penggunaan tablet KB, kondom, dan bentuk kontrasepsi lainnya.
Dalam rangka mencapai NKKBS (Normal Kecil Bahagia Sejahtera), landasan masyarakat sejahtera yang meningkatkan kesehatan ibu dan anak adalah tujuan utama keluarga berencana yang dicapai melalui pengendalian kelahiran dan manajemen pertumbuhan penduduk.
Keluarga berencana mempertimbangkan kesehatan serta kualitas hidup ibu dan anak selain jumlah anak. Program ini meningkatkan pengendalian, kesehatan ibu anak stabilitas keuangan keluarga masyarakat.
Penyusun: Yadi Suryadi & Arifatul Fuaida